Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apakah Ketulusan Benar-Benar Kebajikan Romantis yang Terbesar?

2 Oktober 2024   13:46 Diperbarui: 2 Oktober 2024   13:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Most Beautiful Quotes to Live By

"Cinta adalah kepedulian aktif terhadap kehidupan dan pertumbuhan dari apa yang kita cintai." - Erich Fromm

Inti dari setiap hubungan romantis yang sukses adalah kepedulian yang tulus---kepedulian yang mendalam dan baik hati terhadap kesejahteraan orang lain. Tidak seperti ketulusan verbal belaka, kepedulian yang tulus terwujud melalui tindakan yang memprioritaskan kebutuhan pasangan, bahkan jika tindakan tersebut melibatkan kebohongan prososial atau kebenaran yang tidak mengenakkan.

Kepedulian yang tulus melampaui isyarat romantis; kepedulian melibatkan pengorbanan, pengasuhan, dan terkadang kejujuran yang sulit. Kepedulian adalah kebajikan yang kuat, yang menumbuhkan pertumbuhan, kepercayaan, dan cinta yang langgeng.

Kesimpulan: Peran Ketulusan dalam Cinta

Ketulusan, meskipun penting, bukanlah satu-satunya unsur dalam hubungan romantis yang kuat dan langgeng. Ketulusan harus dilengkapi dengan kebijaksanaan, kebaikan, dan pemahaman tentang kapan kebenaran bisa lebih berbahaya daripada bermanfaat. Ketika diungkapkan dengan keseimbangan dan kepedulian, ketulusan menumbuhkan hubungan emosional yang dalam. Namun, jika digunakan secara berlebihan atau tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain, hal itu dapat menyebabkan kesalahpahaman, rasa sakit hati, atau bahkan kehancuran hubungan. Pada akhirnya, kebajikan romantis yang terbesar mungkin bukan hanya ketulusan, tetapi kebijaksanaan untuk mengetahui kapan dan bagaimana menggunakannya.

***

Solo, Rabu, 2 Oktober 2024. 1:28 pm

Suko Waspodo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun