Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengaruh Tersembunyi Tanah terhadap Kesehatan Mental

31 Agustus 2024   07:36 Diperbarui: 31 Agustus 2024   07:39 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Epic Gardening

Tanah dan Kandungan Nutrisi: Fondasi Kesehatan Kognitif

Hubungan antara kesehatan tanah dan kesejahteraan manusia lebih dari sekadar interaksi fisik. Nilai nutrisi makanan kita terkait langsung dengan kesehatan tanah tempat makanan itu tumbuh.

Tubuh manusia membutuhkan makronutrien---karbohidrat, protein, dan lemak---serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral, yang semuanya berperan penting dalam fungsi kognitif. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi makanan kita telah menurun secara signifikan sejak tahun 1950. Misalnya, sebuah penelitian di AS menemukan bahwa kadar nutrisi utama dalam beberapa tanaman kebun hingga 38 persen lebih rendah pada tahun 1999 dibandingkan dengan tahun 1950.

Penurunan kualitas tanah ini sebagian besar disebabkan oleh praktik pertanian intensif dan penggunaan pupuk sintetis yang berlebihan. Kekurangan nutrisi yang diakibatkannya dalam makanan kita dapat berdampak serius pada kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan nutrisi penting dalam makanan dapat menyebabkan perkembangan depresi. Vitamin tertentu, seperti yang ditemukan dalam makanan padat nutrisi, sangat penting untuk produksi neurotransmiter yang mengatur suasana hati, seperti serotonin. Selain itu, berfungsinya sistem antioksidan dengan baik, yang berperan dalam mencegah gangguan kejiwaan, bergantung pada kepadatan nutrisi.

Namun, penurunan kandungan nutrisi makanan kita tidak bersifat permanen. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang ditanam menggunakan praktik pertanian regeneratif dapat memiliki nilai gizi yang jauh lebih tinggi. Satu penelitian menemukan bahwa makanan yang ditanam melalui metode regeneratif memiliki sekitar 30 persen lebih banyak vitamin K, C, E, dan B1 daripada yang ditanam secara konvensional.

Dr. Uma Naidoo dari Harvard Medical School menekankan hubungan antara kesehatan tanah dan kesehatan manusia: "Keanekaragaman hayati tanah benar-benar memengaruhi keanekaragaman hayati mikrobioma usus Anda, dan kesehatan mikrobioma Anda secara ilmiah terkait dengan perubahan yang sehat dalam tubuh dan otak Anda. Mempertimbangkan makanan yang Anda makan dengan penuh perhatian dapat memberikan dampak yang nyata."

Apa yang telah lama diketahui oleh kearifan kuno---bahwa kesehatan semua makhluk hidup saling berhubungan---kini dikonfirmasi oleh sains modern. Dan kaitannya ditemukan di tanah di bawah kaki kita.

Tanah dan Ruang Hijau: Penjaga Diam-diam Kesehatan Mental Kita

Dampak positif menghabiskan waktu di ruang hijau terhadap kesehatan mental telah terdokumentasi dengan baik. Praktik seperti Shinrin Yoku, atau "mandi hutan," di Jepang dan inisiatif NHS Inggris "Green Social Prescribing" telah menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan di alam dapat meningkatkan kesejahteraan mental secara signifikan.

Satu studi tinjauan meneliti dampak mandi hutan terhadap kadar kortisol, biomarker stres utama, dan menemukan bahwa kadar kortisol sekitar 16 persen lebih rendah pada mereka yang terpapar hutan dibandingkan dengan mereka yang berada di lingkungan perkotaan. Sekali lagi, tanah memainkan peran yang tidak terlihat tetapi penting dalam proses ini.

Hubungan antara kesehatan manusia dan kesehatan tanah menjadi lebih jelas dengan setiap studi baru. Sudah saatnya mengubah perspektif kita tentang tanah---dari melihatnya sebagai tanah biasa menjadi mengenalinya sebagai organisme vital yang menopang semua kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun