Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memahami Polarisasi Politik melalui Teori Identitas Sosial

3 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 3 Agustus 2024   12:05 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: SciTechDaily

Keberpihakan telah berkembang menjadi identitas sosial inti bagi banyak orang, yang sering disebut sebagai "politik identitas." Keyakinan politik terkait erat dengan identitas pribadi, membuat kompromi dan dialog menjadi sulit karena tantangan terhadap keyakinan politik dianggap sebagai serangan pribadi.

Pengaruh Media terhadap Identitas Politik

Paparan selektif terhadap media yang sejalan dengan keyakinan politik yang sudah ada sebelumnya memperkuat identitas sosial. Konsumsi media yang partisan mengintensifkan favoritisme dalam kelompok dan diskriminasi kelompok luar, yang selanjutnya mengakar pada individu dalam pandangan politik mereka.

Ancaman Kelompok dan Perilaku Politik

Ancaman yang dirasakan terhadap kelompok politik seseorang dapat menyebabkan respons yang ekstrem, peningkatan dukungan untuk kebijakan radikal, dan perilaku bermusuhan terhadap anggota kelompok luar. Dinamika ini terbukti dalam berbagai konteks politik, di mana ancaman yang dirasakan memperkuat perpecahan dan mendorong individu untuk mengadopsi sikap yang lebih radikal.

Strategi Mengurangi Polarisasi Politik

1. Mendorong Identitas Superordinat: Mempromosikan identitas yang lebih besar dan inklusif yang mencakup banyak kelompok dapat mengurangi favoritisme dalam kelompok dan diskriminasi kelompok luar.

2. Mempromosikan Kontak Antarkelompok: Mendorong interaksi antara anggota kelompok politik yang berbeda dapat mengurangi prasangka dan meningkatkan pemahaman.

3. Membina Konsumsi Media yang Kritis: Mendidik individu tentang literasi media dan mendorong konsumsi media yang beragam dapat membantu mengurangi perspektif yang bias.

4. Dialog dan Musyawarah: Dialog terstruktur yang mendorong percakapan yang saling menghargai lintas garis politik dapat membantu menjembatani kesenjangan.

5. Menyoroti Tujuan Bersama: Berfokus pada tujuan dan nilai bersama dapat menciptakan rasa persatuan dan kerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun