Pengasuhan bersama yang suportif melibatkan menghormati pendekatan satu sama lain dan bekerja sebagai tim. Sebaliknya, meremehkan pola asuh berarti mengkritik dan menginterupsi perilaku orang tua lain. Pasangan dengan keterampilan komunikasi yang terbatas cenderung lebih sering meremehkan daripada mendukung.
Mengatasi Stres dan Penanganan Diadik
Sumber lain dari pengasuhan bersama yang tidak efektif adalah ketika salah satu pasangan kewalahan oleh stres dan yang lain tidak membantu meringankan beban. Penanganan diadik terjadi ketika satu pasangan mengungkapkan kesulitannya dan yang lain memberikan dukungan emosional serta mengambil alih beberapa tugas pengasuhan. Ini sangat berguna saat stres eksternal mengganggu kemampuan pengasuhan.
Pentingnya Konsistensi dan Komunikasi
Konsistensi dalam metode disiplin sangat penting dalam pengasuhan bersama. Inkonsistensi sering kali disebabkan oleh kurangnya komunikasi atau konflik dalam standar perilaku anak dan metode disiplin. Pasangan perlu menunjukkan rasa hormat terhadap keyakinan masing-masing dan bekerja sama untuk menemukan pendekatan yang bisa diterima bersama.
Mengatasi Polarisasi dalam Pengasuhan
Kegagalan menunjukkan rasa hormat dan empati dapat mengakibatkan pasangan terpolarisasi dalam pendekatan pengasuhan mereka. Posisi yang terpolarisasi ini menghentikan kolaborasi dan mengharuskan pasangan untuk mengeksplorasi ketakutan dan tujuan masing-masing, serta memahami perspektif orang lain.
Mengelola Emosi dan Keterampilan Koping Diadik
Pasangan mungkin mengalami emosi yang kuat seperti kemarahan dan kecemasan atas perbedaan dalam pengasuhan. Mengatur emosi ini sangat penting untuk mencegah polarisasi dan mendukung penyelesaian konflik. Metode pengaturan emosi seperti latihan kesadaran, relaksasi fisik, dan pembicaraan positif pada diri sendiri dapat membantu. Pasangan juga bisa saling melatih dalam mengatur emosi sebagai bentuk koping diadik.
Kesimpulan
Menghadapi tantangan pengasuhan bersama membutuhkan keterampilan kolaboratif, komunikasi yang efektif, dan penghormatan terhadap pendekatan satu sama lain. Dengan memahami dan mengatasi kesulitan ini, pasangan dapat menciptakan lingkungan pengasuhan yang mendukung dan konsisten, yang tidak hanya memperkuat hubungan mereka tetapi juga kesejahteraan anak-anak mereka.