Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menguasai Keterampilan Interpersonal Penting untuk Kesejahteraan Pribadi dan Profesional

4 Juli 2024   18:45 Diperbarui: 4 Juli 2024   18:47 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Shutterstock

Jika Anda merasa keterampilan interpersonal Anda kurang, berikut cara meningkatkannya.

Pernahkah Anda merasa diabaikan saat bercakap-cakap, atau terjebak mendengarkan monolog seseorang, tak sabar menunggu giliran Anda berbicara? Situasi ini menyoroti kurangnya keterampilan interpersonal.

Interaksi sosial yang efektif sangat penting untuk karier, hubungan pribadi, dan kesejahteraan kita secara keseluruhan. Interaksi sosial yang bermakna juga menjaga otak kita lebih sehat dan keterampilan kognitif kita lebih tajam seiring bertambahnya usia. Mungkin tampak mengejutkan bahwa sementara beberapa orang menavigasi situasi sosial dengan mudah, yang lain kesulitan bahkan dalam interaksi dasar. Perbedaan-perbedaan ini muncul dari berbagai tingkat keterampilan interpersonal.

Keterampilan interpersonal adalah kemampuan yang memungkinkan Anda berinteraksi secara efektif dengan orang lain dan berfungsi dengan baik dalam masyarakat. Mereka memungkinkan Anda bertukar informasi, membangun koneksi, memelihara hubungan, dan menyelesaikan konflik.

Berkomunikasi dengan baik sangat penting dalam semua aspek kehidupan---di rumah, sekolah, dan pekerjaan. Keterampilan interpersonal yang buruk dan miskomunikasi dapat menyebabkan sakit hati, kebencian, dan stres yang tidak perlu dalam lingkungan pribadi. Di tempat kerja, hal ini dapat menyebabkan penundaan proyek dan hilangnya sumber daya, pelanggan, dan pendapatan. Sebaliknya, komunikator yang efektif unggul dalam pertukaran informasi di berbagai tingkatan; mereka berbicara dengan fasih, menulis dengan jelas, dan menafsirkan bahasa tubuh secara akurat. Meskipun beberapa individu secara alami mahir dalam komunikator, yang lain dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan interpersonal mereka untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.

Keterampilan Interpersonal Utama

Keterampilan interpersonal mencakup berbagai perilaku, kemampuan kognitif, keterampilan berorientasi penilaian, dan sikap. Keterampilan ini dibentuk oleh tradisi, adat istiadat, peran gender, ekspektasi sosial, dan pengalaman masa lalu. Para peneliti sering mengkategorikan keterampilan interpersonal ke dalam empat kelompok penting: keterampilan yang berhubungan dengan komunikasi, keterampilan membangun hubungan, keterampilan kepemimpinan teman sebaya, dan keterampilan ketangkasan sosial dan perilaku.

1. Keterampilan Interpersonal Terkait Komunikasi:

  • Komunikasi Verbal: Mengekspresikan diri Anda dengan jelas dan tepat saat berbicara.
  • Komunikasi Tertulis: Menyampaikan pemikiran Anda dengan jelas dan ringkas secara tertulis.
  • Komunikasi Nonverbal: Memahami dan mengungkapkan makna melalui bahasa tubuh.
  • Mendengarkan Aktif: Mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian saat mereka berbicara.
  • Berbagi Informasi: Mengkomunikasikan informasi yang relevan dan menghindari pembagian yang berlebihan.
  • Pengumpulan Informasi: Memilah-milah informasi untuk fokus pada apa yang berguna atau relevan.

2. Keterampilan Interpersonal yang Membangun Hubungan:

  • Kerjasama: Bekerja secara efektif dengan orang lain atau sebagai bagian dari tim.
  • Kesopanan: Menjadi suportif dan membantu dalam interaksi.
  • Amicability: Berperilaku dengan cara yang menyenangkan, bersahabat, dan mudah didekati.
  • Kepercayaan: Percaya pada integritas, kredibilitas, dan keandalan orang lain.
  • Ketergantungan: Bertindak dengan cara yang dapat dipercaya dan dianggap dapat diandalkan.
  • Empati: Memahami dan menerima perasaan, pendapat, dan pengalaman orang lain, termasuk menghormati keberagaman dan mengekspresikan kepekaan antarpribadi dan antarbudaya.
  • Negosiasi: Mencapai kesepakatan dan berkompromi bila diperlukan.
  • Resolusi Konflik: Mengatasi perselisihan secara konstruktif untuk mencapai solusi yang disetujui bersama.

3. Keterampilan Interpersonal Kepemimpinan Sejawat:

  • Membantu Orang Lain: Kesediaan untuk membantu orang lain dalam mencapai tujuan mereka atau meningkatkan kinerja.
  • Memberi Energi pada Orang Lain: Memotivasi dan memberdayakan orang lain untuk tetap berada pada jalur menuju tujuan mereka.
  • Menghargai Orang Lain: Menghargai dan memuji keberhasilan dan usaha orang lain.
  • Pengawasan: Memastikan orang lain mengikuti aturan dan protokol.
  • Penempatan Staf: Mencocokkan individu dengan peran yang sesuai dan mengidentifikasi orang yang tepat untuk meminta bantuan.
  • Bertindak sebagai Panutan: Memberikan contoh perilaku yang diinginkan dan menginspirasi orang lain.

4. Keterampilan Ketangkasan Sosial dan Perilaku:

  • Persepsi Sosial: Memahami emosi dan pendapat orang-orang di sekitar Anda.
  • Persepsi Diri: Menyadari emosi, pikiran, dan opini Anda sendiri.
  • Presentasi Diri: Menjaga ketenangan dan mengelola pikiran dan emosi selama interaksi sosial.
  • Pengaruh Sosial: Membimbing dan membujuk orang-orang di sekitar Anda.
  • Kemampuan beradaptasi dan Fleksibilitas: Menyesuaikan perilaku sebagai respons terhadap perubahan situasi sosial.

Cara Membangun Keterampilan Interpersonal

Berikut adalah beberapa aktivitas menyenangkan untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan interpersonal Anda:

Permainan Bahasa Tubuh: Kegiatan ini dapat dilakukan sambil menonton TV. Temukan film atau acara TV dengan karakter yang berinteraksi dan matikan suara TV Anda. Amati bagaimana para aktor menggunakan bahasa tubuh selama beberapa menit. Bisakah kamu menebak suasana hati mereka? Putar ulang dan nyalakan suara TV untuk melihat apakah dialognya sesuai dengan pengamatan Anda. Anda bisa melakukan aktivitas ini sendiri atau bersama teman.

Permainan Peran Komunikasi: Cobalah aktivitas ini bersama teman-teman. Setiap orang menulis pernyataan netral di selembar kertas, seperti "ban sepeda saya kempes" atau "Saya perlu membeli makanan kucing." Lipat kertas-kertas ini dan masukkan ke dalam topi atau tas. Selanjutnya, satu orang menulis emosi yang berbeda pada selembar kertas, melipatnya, dan memasukkannya ke dalam topi atau tas lain. Dua sukarelawan kemudian maju ke depan. Seseorang memilih sebuah pernyataan dan emosi dan membacakan pernyataan tersebut dengan lantang menggunakan nada dan bahasa tubuh yang sesuai dengan emosi tersebut. Relawan lainnya merespons seolah-olah itu adalah percakapan nyata. Setelah beberapa menit, kelompok tersebut menebak emosi relawan pertama dan mendiskusikan reaksi relawan kedua.

***

Solo, Kamis, 4 Juli 2024. 6:18 pm

Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun