Mengapa segala sesuatunya tidak pernah sebaik atau seburuk yang diharapkan.
Psikologi sering kali mengungkapkan bahwa ekspektasi, perasaan, dan hasil aktual dari suatu peristiwa bisa sangat berbeda. Fenomena ini sering kali dijelaskan oleh beberapa prinsip psikologis utama:
1. Bias Dampak
Bias dampak mengacu pada kecenderungan orang untuk melebih-lebihkan intensitas dan durasi reaksi emosional mereka terhadap kejadian di masa depan, baik positif maupun negatif. Ketika kita mengantisipasi suatu peristiwa, entah itu memenangkan lotre atau gagal dalam ujian, kita cenderung membayangkan bahwa dampak emosionalnya akan lebih kuat dan bertahan lebih lama daripada yang sebenarnya.
Contoh:
Peristiwa Positif:Â Bayangkan seseorang berharap memenangkan penghargaan bergengsi. Mereka mungkin membayangkan kegembiraan dan kegembiraan luar biasa yang mereka yakini akan berlangsung selama berminggu-minggu. Namun, setelah memenangkan penghargaan tersebut, mereka menyadari bahwa meskipun mereka benar-benar bahagia, intensitas dan durasi kebahagiaan tersebut kurang dari apa yang mereka perkirakan.
2. Teori Tingkat Adaptasi
Teori ini mengemukakan bahwa manusia cepat beradaptasi dengan situasi baru, kembali ke tingkat kebahagiaan yang relatif stabil meskipun terjadi perubahan positif atau negatif. Dengan kata lain, kita mempunyai tingkat kebahagiaan dasar yang kita kembalikan setelah mengalami pasang surut.
Contoh:
Peristiwa Positif:Â Memenangkan sebuah mobil baru mungkin membawa kebahagiaan yang luar biasa pada awalnya, namun seiring berjalannya waktu, kebahagiaan tersebut cenderung menjadi stabil karena mobil menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari seseorang.
Peristiwa Negatif: Demikian pula, setelah masa berkabung karena kehilangan, individu sering kali kembali ke tingkat kebahagiaan sebelumnya.