Mohon tunggu...
Sukmono Rihawanto
Sukmono Rihawanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Dengan humor, Anda bisa memperlunak beberapa tamparan terburuk dalam hidup Anda. Begitu Anda tertawa, seberapa pun menyakitkannya situasi Anda, Anda pasti bisa melaluinya."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(MIRROR) Dijahili Tuyul

19 Desember 2011   01:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:05 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di antara percaya dan tidak atas apa yang dilihatnya, Sukriepun memberanikan diri mendekati anak kecil gundul pelontos menyerupai tuyul.

“Huupppsss. Kena kamu!” kata Sukrie sambil menangkap anak kecil gundul pelontos tersebut segenggaman tangannya.

Anak kecil gundul pelontos itu meronta-ronta minta dilepaskan. Tetapi Sukrie begitu kuat mencengkeramnya.

“Kamu pasti yang seringkali mengambil uang di dompetku!” kata Sukrie gemes.

Tak ada jawaban. Anak kecil gundul pelontos itu hanya cengar-cengir saja. Sukrie justru bingung mau diapakan si pencuri uangnya tersebut.

“Sekarang mana uang itu. Kalau tidak kau kembalikan maka akan aku cekik!” kata Sukrie memelototkan matanya.

Tak ada jawabab. Lagi-lagi terdiam. Sukrie semakin marah dan bersiap-siap mau mengumumkan kepada seluruh warga kampong sambil membuka pintu keluar rumah. Hingga di tengah perjalanan terdengar suara lirih,

“Mau dibawa kemana? Saya mencuri uang karena tempat tinggal saya diobrak-abrik!” jawab anak kecil gundul pelontos memelas.

Sukrie tersentak sadar. Ia tak menyangka bahwa tempat tinggal yang ia huni sekarang ini ternyata telah mengusik makhluk lelembut penghuni tanah kosong yang kini didirikan rumah barunya. Ia memohon maaf sambil melepaskan anak kecil gundul pelontos berlari-lari menjauh.

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun CINTA FIKSI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun