Kami naik busway dengan tujuan pertama Museum Bahari yang terletak di Sunda Kelapa Jakarta Utara, oups kami melewati Alexis, tau kan? itu loh yang sempat perbincangan hangat, saya melongok kanan kiri hanya sekedar ingin tau seperti apa lingkungannya, maklum pertama kali buat saya lewat area itu. Sebenarnya ada keinginan kami untuk mampir ke Alexis, eits.....jangan negative thinking ya... tapi mungkin lain waktu Soale Alexis nya tutup hihihi...
Sempat berganti busway dan akhirnya sampai ke tempat yang dituju.
Begitu turun dari busway, wih.... aromanya pun sangat khas dan badan saya terasa lengket. Kata saya itulah kesan pertama memasuki area Sunda Kelapa Museum Bahari yang konon bangunannya dulu gudang penyimpanan rempah rempah dari Kongsi Dagang Hindia Timur.
Begitu saya masuk ke dalam Museum Bahari tersebut, jujur saya terkesima melihat di dalam ruangan tersebut ada banyak koleksi perahu layar dari berbagai daerah Indonesia, ukurannya pun beragam dari yang kecil kuhingga besar pastinya, saya berpikir bagaimana caranya membawa perahu ini dari segala penjuru di Indonesia.
Tak sampai disitu, juga ada koleksi  meriam, lonceng kapal, lampu navigasi (untuk memberi petunjuk arah bagi kapal yang berada di sekitar Phinisi Nusantara).
Ada juga radio pantai (salah satu alat komunikasi Phinisi Nusantara dipakai dengan menggunakan sandi Morse).
Radio komunikasi VHF (alat komunikasi kapal dipakai untuk verbal baik untuk komunikasi antar kapal atau petugas pelabuhan pada saat kapal masuk atau keluar pelabuhan.
Jika pernah mendengar ungkapan yang mengatakan nenek moyang kita pelaut, ternyata itu benar.
Untuk mempersingkat waktu, habis melihat lihat dari lantai dasar, saya naik ke lantai atas, entah mengapa saya agak merinding, terlebih disitu saya melihat banyak patung patung para pelaut maupun tokoh tokoh yang memang legend.
Di salah satu ruangan ukuran tidak terlalu besar terdapat bermacam rempah rempah, aroma-nya masih terasa, ini luar biasa kata saya.Â
Namaun tak seluruhnya saya perhatikan karena rasa takut saya yang muncul, saya merasa seperti ada yang memperhatikan saya.hiiii.....takut. Atau mungkin juga halusinasi saya melihat patung2 tersebut, entahlah... namun terlepas dari semua itu...tetap seru dan menambah banyak pengetahuan saya tentang dunia kelautan.
Lihat Trip Selengkapnya