Mohon tunggu...
Sukmasih
Sukmasih Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Resmi

Menulis berbagai hal dari sudut pandang kajian ilmu komunikasi. Belajar di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami "Apa Itu Public Relations?"

7 April 2024   22:49 Diperbarui: 7 April 2024   22:51 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tim public relations (Ivan Samkov/Pexel)

Public Relations (PR) adalah bidang studi yang relatif baru dan memiliki banyak potensi (Botan & Taylor, 2004). PR memberikan pengetahuan dan alat yang bisa digunakan dalam berbagai bidang komunikasi.

Misalnya, PR bisa membantu kita memahami bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi dengan publik atau bagaimana mengelola isu atau krisis komunikasi. Dengan kata lain, PR adalah seperti "kotak alat" yang penuh dengan strategi dan teknik komunikasi. Kotak alat ini bisa digunakan oleh siapa saja yang bekerja dalam bidang komunikasi, baik itu di perusahaan, pemerintahan, organisasi non-profit, atau bidang lainnya (Botan & Taylor, 2004).

Namun, PR bukan hanya tentang alat dan teknik. Ini juga tentang membangun hubungan yang dipercaya yang mengarah pada loyalitas dan advokasi (mempengaruhi opini dan keputusan publik). Ini bukan berita palsu (hoax) yang dipenuhi dengan sensasi hanya sekedar untuk mendorong produk atau layanan klien agar menjadi sorotan dan meningkatkan kinerja marketing.

Selama bertahun-tahun, industri PR telah kehilangan nilai kredibilitas, Jo (2003) menuliskan ini dalam jurnalnya The Portrayal of Public Relations in the News Media. Menurutnya PR sering kali mendapatkan konotasi negatif dalam diskusi jurnalistik. Ini mungkin karena beberapa praktik PR yang kontroversial, seperti spin doctoring (manipulasi fakta untuk menyajikan citra positif), greenwashing (menciptakan citra ramah lingkungan yang tidak sepenuhnya akurat), atau astroturfing (menciptakan kesan dukungan publik yang palsu) (Jo, 2003).

Oleh karena itu, membangun kredibilitas menjadi sangat penting. Kredibilitas ini datang dari praktik konsisten prinsip-prinsip kunci, seperti memindahkan cerita lembaga melampaui media tradisional (memanfaatkan media baru/new media) dan berkomunikasi langsung dengan pelanggan. Mereka yang akan dengan senang hati berbagi atas nama perusahaan/lembaga.

Selain itu, PR telah berkembang menjadi komponen aktif dalam strategi promosi perusahaan, bukan hanya sebagai alat untuk mengelola persepsi publik. Ini membantu perusahaan untuk tidak hanya membangun dan menjaga reputasi mereka, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan mencapai tujuan mereka. Praktik hubungan masyarakat (PR) modern melibatkan lebih dari sekadar mengirimkan siaran pers atau mengatur konferensi pers, melainkan meliputi sponsorship acara, pemasaran, kegiatan amal, dan penempatan produk dalam konten media untuk meningkatkan kesadaran dan penjualan (Robinson, 2006).

Public Relations (PR) adalah praktik yang melibatkan pemahaman mendalam tentang tujuan dan hubungan suatu organisasi dalam masyarakat (Waddington, 2009). PR berusaha untuk membentuk dan mempertahankan citra positif dari suatu organisasi atau individu di mata publik, yang bisa melibatkan berbagai strategi, seperti menciptakan pesan yang positif dan konsisten, atau menyoroti kontribusi positif organisasi atau individu tersebut ke masyarakat.

PR juga melibatkan manajemen reputasi. Ini berarti PR bertanggung jawab untuk mengelola bagaimana organisasi atau individu tersebut dilihat oleh orang lain. Ini bisa melibatkan mengatasi isu negatif yang mungkin merusak reputasi mereka, atau mempromosikan aspek positif dari reputasi mereka. PR juga sering melibatkan upaya untuk membujuk atau mempengaruhi opini publik. Ini bisa melibatkan berbagai teknik persuasi, seperti penggunaan retorika, pembentukan narasi, atau penggunaan bukti dan argumen (Waddington, 2009).

Namun, PR bukanlah sesuatu yang dilakukan sekali dan selesai. Sebaliknya, itu melibatkan upaya berkelanjutan dan berkelanjutan untuk terlibat dan berkomunikasi dengan publik, baik itu melalui media, acara, atau saluran komunikasi lainnya. Dengan demikian, PR memiliki peran penting dalam membantu organisasi dan individu berkomunikasi dengan publik mereka, mempengaruhi perubahan perilaku, dan membangun pemahaman dan kepercayaan yang saling menguntungkan melalui keterlibatan yang direncanakan dan berkelanjutan dengan publiknya (Waddington, 2009).

 

Referensi:

Botan, C. H., & Taylor, M. (2004). Public relations: State of the field. Journal of Communication.

Jo, S. (2003). The Portrayal of Public Relations in the News Media. Mass Communication & Society.

Robinson, D. (2006). Public relations comes of age. Business Horizons.

Waddington, S. (2009). What is Public Relations. In B. Franklin, M. Hogan, Q. Langley, N. Mosdell, & E. Pill, Key Concept in Public Relations. New York: Sage Publisher.

Note:
Tulisan ini telah dipublikasikan di personal website penulis (www.sukmasih.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun