Sikap merupakan hal sepele yang dapat membuat perbedaan besar
Banten Wajib Masker, sekiranya begitu headline yang diangkat oleh harian Banten Pos pada Jum'at (21/8/2020). Dalam berita itu, Banten Pos menuliskan bahwa Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan bahwa pemprov Banten tengah bersiap untuk menerapkan wajib masker.
Kebijakan ini merujuk Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan  Pengendalian Covid-19.
Rasanya, rencana kebijakan Pemerintah Provinsi Banten ini adalah hal lumrah mengingat penyebaran Covid-19 yang harus dikendalikan. Wajib masker merupakan salah satu bentuk Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah pandemi Covid-19.
Namun untuk membuat masyarakat menggunakan masker selama melakukan aktivitas sehari-hari bukanlah hal yang mudah. Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah pusat terutama pemerintah daerah seperti Pemerintah  Provinsi Banten.
Tekanan KeadaanÂ
Perlu diakui, pandemi Covid-19 membuat  keadaan jadi serba tertekan. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sama-sama menghadapi krisis di berbagai sektor. Dalam konteks ini, kita semua dihadapkan pada hal yang sama-sama sulit.
Masyarakat mengalami krisis kesehatan dan krisis ekonomi, Â hal ini membuat masyarakat kelas menengah (The Middle Class) terancam terperosok ke dalam jurang ketidaksejahteraan. Sementara itu, masyarakat kelas bawah akan semakin tidak karuan kondisinya.
Dalam menghadapi kondisi yang begitu buruk, pemerintah (baik pusat maupun daerah) dihadapkan pada dua masalah. Yaitu krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Pemerintah dituntut untuk menekan laju penyebaran Covid-19, di sisi lain pemerintah juga harus memulihkan kondisi ekonomi yang digempur pandemi.
Libertus S. Pane Penulis buku The Winner's Attitude mengutip ucapan John Elliot, "Anda tidak dapat mengendalikan berbagai peristiwa, tetapi Anda dapat mengendalikan reaksi Anda terhadap peristiwa tersebut."Â (Halaman 15).