Mohon tunggu...
Sukma Rofiani
Sukma Rofiani Mohon Tunggu... Guru - Guru Belajar Menulis

Berproses memprasasti diri dengan tulisan. Berdaya untuk bermanfaat dan berharga. Semangat Literasi!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Berdiferensiasi: Aktualisasi Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

4 September 2024   23:37 Diperbarui: 4 September 2024   23:45 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah pada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan tersendiri. Minat dapat dilihat dalam dua perspektif. Pertama, sebagai minat situasional. Dalam perspektif ini, minat merupakan keadaan psikologis. Minat seperti ini memiliki ciri adanya peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh, yang dialami pada saat tertentu. 

Murid merasa tertarik dengan pembelajaran bukan karena isi materi yang disampaikan tetapi cara penyampaian materi oleh guru. Kedua, minat individu. Murid akan tertarik dengan pembelajaran apabila materi yang diberikan disukai dengan berbagai cara penyampaian oleh guru, baik menarik atau tidak.

Profil belajar murid mengacu pada cara-cara terbaik individu dalam belajar. Faktor yang mendasari keberagaman profil belajar murid adalah preferensi terhadap lingkungan belajar, pengaruh budaya, preferensi gaya belajar, dan preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk.

Untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan murid, guru tidak selalu harus melibatkan sebuah kegiatan yang rumit. Guru yang memperhatikan muridnya dengan saksama berdasarkan penilaian formatif, perilaku murid, refleksi murid, dan catatan profil murid, biasanya akan lebih mudah mengetahui kebutuhan murid-muridnya. Hal ini akan membantu guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan murid.

Bagaimana cara menentukan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai?

Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada tiga strategi, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk. Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. 

Diferensiasi proses merujuk pada strategi membedakan produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan hal yang telah dipelajari. Diferensiasi proses, merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami konten.

Strategi tersebut bisa digunakan ketiga-tiganya dalam pembelajaran. Jika demikian pembelajaran yang berpusat pada murid akan terwujud dengan baik. Namun, apabila masih menggunakan satu strategi dalam pembelajaran, kegiatan tersebut tetap dinamai pembelajaran berdiferensiasi. Karena, keberhasilan suatu tujuan pasti memerlukan proses yang tidak sebentar.

Bagaimana cara melakukan penilaian berkelanjutan?

Penilaian berkelanjutan dalam pembelajaran berdiferensiasi sangat berperan penting. Pembelajaran berpusat kepada kepentingan murid akan berhasil apabila guru secara konsisten memantau perkembangan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan terkait dengan topik atau materi yang dipelajari. Ini dapat diketahui dengan penilaian. Sesuai dengan penjelasan yang diberikan Tomlinson dan Moon bahwa penilaian merupakan proses mengumpulkan, mensintesis, dan menafsirkan informasi di kelas untuk tujuan membantu pengambilan keputusan guru.

Di dalam kelas, ada tiga macam penilaian. Pertama, assessment for learning, penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berfungsi sebagai penilaian formatif. Kedua, assessment of learning, penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun