“OK, tenangkan dulu dirimu. Habis itu baru bicara.”
Selama tiga puluh detik, Hanta tenggelam dalam pikirannya. Tiga puluh detik yang benar-benar asing. Selama itu pula Lumanihi membiarkan dirinya menunggu, dan ia tidak terganggu dengan itu, ia telah terbiasa menunggu. Tidak mudah menunggu, tetapi lebih tidak mudah lagi ketika kamu tidak menunggu apa pun. Dan ketika akhirnya Hanta bicara, Lumanihi mendengarkannya dengan penuh perhatian.
Hanta bertanya, “Apa kamu tahu bagaimana caranya supaya aku bisa cinta lagi pada Sari?”
Entah bagaimana, pertanyaan itu terasa begitu mengejutkan, menyengat seperti ribuan pantat lebah. Lumanihi terdiam. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi seekor kucing lebih dulu mencuri lidahnya.
Pertanyaan bodoh, pikir Lumanihi. Dan selayaknya semua pertanyaan bodoh, jawaban atasnya tidak pernah signifikan.
(Tampaksiring, 2 Mei 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H