Kami para pemimpi
Selalu mendamba dunia palsu
Tak jemu berimajinasi tentang surga yang abadi
Di saat kami juga bertanya-tanya apa hidup ini hanya sebuah simulasi
Kami para pemimpi
Nafsu untuk hidup selamanya
Melupakan tujuan sebenarnya
Sebenarnya hati merindukan cinta sejati
Sementara cendawa tumbuh subur dihati kami
Mengakar mengubi
Para pemimpi
Itulah kami
Berton-ton daging tak memuaskan rasa lapar kami
Lautan anggur juga tak meredakan haus kami
Para pemimpi
Itulah kami
Berjalan dituntun cahaya namun memilih untuk menutup mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H