Namun, jikalau hendak memfokuskan diri untuk belajar dan orang tua melarang untuk berbisnis karena mereka masih mampu menafkahi tapi kita hendak sekali berbisnis maka kita masih bisa kok untuk berbisnis. Yakni dengan cara menerapkan pola hidup hemat.Â
Hemat dalam makna yang luas merupakan pola gaya hidup untuk sederhana sehingga lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, serta lebih cermat dalam mengelola antara pengeluaran dan pendapatan. Dalam hal ini, kita sebagai pelajar yang masih dinafkahi orang tua harus menggunakan kesempatan anugerah ini sehemat mungkin.
Berikut diantara cara untuk hemat bagi pelajar yang hendak berbisnis dengan bisnis hemat.
1. Menggunakan aplikasi pengatur keuangan. Zaman sekarang sudah banyak sekali aplikasi yang memudahkan untuk pengelolaan keuangan. Seperti contoh : walet, money lover, monefy, dan lain sebagainya. Yang diantara fiturnya dapat mengkalkulasikan pengeluaran dan pendapatan secara tersusun rapih dan hasil laporannya dapat diekspor menjadi dokumen.
2. Mengubah pola hidup menjadi sederhana. Meksipun sudah menggunakan aplikasi pengatur keuangan, jika tanpa pola hidup yang sederhana maka tetap saja yang terjadi adalah keborosan yang berakibat pada kasus yang lebih kompleks.
3. Hidup di lingkungan teman yang tidak boros. Lingkungan menjadi faktor utama dalam menerapkan semua hal di atas. Tanpa lingkungan yang mendukung maka akan sulit untuk menerapkannya sendirian. Oleh karena itu, usahakan hidup di lingkungan teman-teman yang hemat.
4. Memprioritaskan hal-hal yang sangat berhubungan langsung dengan pendidikan. Di tengah banyaknya kebutuhan dan berkembangnya gaya hidup sehingga melahirkan kebingungan dalam memilih kebutuhan mana yang harus lebih diutamakan. Maka segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan pendidikan adalah prioritas utamanya.
5. Usahakan menabung setiap bulannya. Dalam pembagian pengeluaran, diusahakan ada poin investasi walaupun kecil. Dalam hal ini, kita bisa menggunakan kegiatan menabung sebagai salah satu caranya. Baik itu secara manual maupun digital. Atau mungkin yang lebih ekstrem yakni mulai belajar untuk membeli saham agar dana yang dimiliki dapat lebih berkembang.
6. Jangan tergiur dengan banyak uang sedangkan ilmu masih dangkal. Ini merupakan tambahan yang paling fundamental. Tidak sedikit pelajar yang sudah mengenal uang sehingga melupakan akan pentingnya ilmu untuk beramal. Jadi, usahakanlah tetap fokus belajar.
Dari semua hal di atas, intinya jangan pernah memandang sempit terhadap bisnis yang berimplikasi pada ketidakfokusan belajar. Pelajar berbisnis itu sangat bagus selama tidak mengganggu tujuan utama belajarnya.Â
Maka jika pelajar hendak berbisnis, hemat adalah bisnis utamanya.