Mohon tunggu...
Rafi Rasyid Sukmahadi
Rafi Rasyid Sukmahadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student of Al-Azhar University

semua artikel saya di kompas isinya hanya obrolan biasa, jadi gak usah serius amat bacanya. keep santuy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Interpretasi Wahyu Pertama Nabi Muhammad Saw sebagai Dasar Kegiatan Literasi

12 Mei 2022   08:23 Diperbarui: 15 Mei 2022   00:12 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih di era digital ini, tantangan zamannya semakin menuntut tiap-tiap individunya untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif dengan pemikiran yang progresif, inklusif, dan solutif tentunya. Sebagaimana peribahasa dalam suku sunda sering diungkapkan "lmu tungtut dunya siar, sukan-sukan sakadarna", yang maksudnya adalah hidup itu harus menuntut ilmu untuk keselamatan dunia akhirat dan harus hidup dengan secukupnya (sederhana). 

Kegiatan literasi saat kelas X di MA Negeri 1 Tasikmalaya (Dokpri)
Kegiatan literasi saat kelas X di MA Negeri 1 Tasikmalaya (Dokpri)

Oleh karena itu, salah satu media dalam proses menuntut ilmu itu adalah kegiatan literasi yang di dalamnya mencakup membaca, menulis, meneliti, dan lain sebagainya yang dengan semua itu tiap-tiap individu dapat meraih ilmu pengetahuan. 

Diperjelas kembali oleh sumber yang sama yakni Tafsir Al-Mishbah (vol. 15 hal. 454), bahwa dari lima ayat yang menjadi wahyu pertama tersebut juga memberikan interpretasi mengenai pentingnya membekali diri dengan kekuatan ilmu pengetahuan dan salah satu langkah awal untuk merealisasikan pesan tersebut adalah dengan giat membaca, apa pun itu objeknya. Karena ditinjau dari nash ayatnya, kata perintah tersebut tidak disertai objek setelahnya. Sehingga makna objek yang dimaksud bersifat umum, baik yang materi maupun non-materi. 

Alhasil, dengan mengindahkan pesan dari ayat tersebut kita dapat meraih kekuatan ilmu pengetahuan yang bisa menuntun kemantapan hati untuk kembali lagi kepada Dzat yang memiliki sumber pengetahuan ilmu, yakni Dzat yang telah menciptakan seluruh makhluk tanpa terkecuali. 

Ayat pertama tersebut  dilanjutkan sampai dengan ayat ke-lima yang semuanya mengandung pesan akan pentingnya kekuatan ilmu dan bagaimana proses ilmu tersebut dapat sampai kepada manusia dari Dzat yang mengajar dengan pena dan mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. 

Maka dari itu, kesimpulan yang dapat diambil dari lima ayat di atas -yang menjadi wahyu pertama baginda Nabi Muhammad Saw- adalah bahwa kita dituntut untuk menjadi pribadi yang cerdas dengan melaksanakan kegiatan literasi. Sebab kegiatan tersebut merupakan pelajaran pertama yang diajarkan kepada Nabi Saw secara khusus dan manusia secara umum dari sang Ilahi. Sehingga mengandung pesan yang fundamental dan krusial bagi kehidupan manusia. Wallaahu a'lamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun