[Semarang, 10 Desember 2024] - Tarbiyah Bersholawat Jilid XII yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bimbingan Ilmu Tilawah Al-Qur'an (BITA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menjadi momen berharga bagi para peserta yang hadir. Acara ini digelar di Auditorium Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Kamis (21/11/2024).
Acara yang mengusung spirit religiusitas ini menghadirkan K.H. Khoirul Amin sebagai pembicara utama dalam mauidhoh khasanah. Dengan penuh hikmah, K.H. Khoirul Amin mengajak seluruh peserta untuk merenungkan makna hidup dan perjalanan menuju akhirat yang abadi.Â
Sebelum menyampaikan inti tausiyah, K.H. Khoirul Amin menyampaikan apresiasi kepada para hadirin yang tetap meluangkan waktu untuk mwnghadiri majelis sholawat, meski acara tersebut tidak berlangsung pada akhir pekan.
"Tidak semua orang yang digerakkan untuk hadir di majelis seperti ini. Meskipun hanya sekedar membaca sholawat tanpa rasa ikhlas, hal itu tetap membawa fadhilah. Terlebih jika dilakukan dengan ikhlas, tentu pahalanya luar biasa," ujarnya.
 Dalam tausiyahnya, K.H.Khoirul Anam menyampaikan salah satu hadist Nabi Muhammada SAW:"Sayakti ala ummati zamanun yuhibbul khomsah, wayam saunal khomsah".Â
Hadist ini mengingatkan umat tentang lima perkara duniawi yang kerap melalaikan manusia dari lima perkara akhirat, yaitu:
1. Mencintai dunia tetapi melupakan akhirat.
2. Menikmati kehidupan, namun lupa kaan kematian
3. Mengejar harta, namun lupa akan hisab di akhirat.Â
4. Sibuk dengan bangunan dunia, namun lupa dengan persiapan di alam kubur.
5. Terlalu mencintai makhluk hingga lupa akan sang pencipta, Allah SWT.
K.H. Khoirul Anam juga menyoroti fenomena pacaran dikalangan remaja, khususnya mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa pacaran memiliki dua potensi, yakni berakhir pada pernikahan atau menjadi mantan.
"Kalua tidak jadi manten, ya jadi mantan. Maka dari itu, lebih baik menghabiskan waktu untuk kegiatan bermanfaat seperti sholawatan daripad pacaran", tegasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya tidak terlalu mencintai dunia, memngingat kehidupan dunia hanya bersifat sementara.
"Umur Nabi Muhammad SAW hanya sampai sekitar 60 tahun dan umatnya pun rata-rata tidak jauh dari umur itu. Jangan sampai teknologi dan kecanggihan zaman justru membuat kita terlena dan membuang waktu", tegasnya.
Sebagai penutup, K.H. Khoirul Anam mengajak seluruh hadirin untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabiqul Khoirot), memperbanyak ibadah, dan menghidupkan sholawat dalam kegiatan sehari hari.
"Tanamkan dalam diri, dari mana harta yang kita peroleh dan kemana harta itu akan kita bawa. Dengan rasa syukur, kita akan lebih mudah mendekat kepada Allah," Pesannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H