Mohon tunggu...
A. Sukma Asar
A. Sukma Asar Mohon Tunggu... Penulis - Telah menulis beberapa cerpen dan buku fiksi.

Seorang ibu rumah tangga yang menyukai dunia literasi. Hobi ini terus ia cintai sampai sekarang. Beberapa cerpen telah tayang di media Fajar dan telah menelurkan buku fiksi dan cerita anak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kembali Bernostalgia

30 September 2024   08:26 Diperbarui: 30 September 2024   16:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Malah sebelum pandemi," katanya lagi.

Aku menoleh kepadanya dengan kening sedikit kukerutkan.

Pak Fahri mengangguk. Dia mengira aku tidak percaya. Sangat percaya. Toko buku saja kini sudah mulai sunyi, bahkan ada yang gulung tikar. Penyebabnya karena digitalisasi. Pembaca merasa lebih praktis menemukan bacaan kesukaannya atau mencari referensi daring ketimbang harus bersusah payah menembus panas terik ke toko buku. Ada media on line menyediakan bacaan yang beragam. Apa pun yang dibutuhkan dengan mudah ditemukan di ujung jari saja. Membeli buku pun seperti itu. Di berbagai market place, buku apa pun akan tersedia di sana. Lalu alasan apa lagi orang-orang datang ke perpustakaan?

"Sudah dapat bukunya, Dik?" tanya Pak Fahri setelah aku dari rak sebelah. Ternyata dia masih berdiri di tempat semula.

Aku mengangguk sambil memperlihatkan sebuah buku tebal di tanganku. Aku mengambilnya tadi secara acak di rak non fiksi. Padahal sebenarnya tujuanku ke sini memang tidak ingin mencari buku apa pun.

"Dulu Pak Kasim ingin menggiatkan perpustakaan ini dengan mengadakan lomba literasi."

"Ya, sayang sekali gagasan itu tidak dilanjutkan."

Aku memandang Pak Fahri dengan tatapan tidak mengerti.

"Pak Kasim keburu pergi. Padahal gagasannya itu bagus sekali. Dia juga mengagendakan setiap akhir pekan diadakan bincang literasi dengan menghadirkan penulis-penulis lokal yang berprestasi di tingkat nasional. Semuanya itu untuk menggugah minat baca generasi muda."

"Apakah Bapak akan melanjutkan gagasan Pak Kasim?"

Pak Fahri menyeberangkan pandangannya keluar jendela. Ia mempersilakan aku duduk di hadapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun