"Selamat sore, Pak."
Pria itu segera bangkit dari duduknya di sisi jendela lalu tersenyum menyambutku. Dia mempersilakan aku masuk dan mungkin tidak menyangka seseorang akan datang sebagai pengunjung di hari ini.
"Silakan, Dik."
Aku mengangguk setelah sempat melihat nma yang melekat di baju dinasnya, Fahri. Dia masih muda. Menurutku dia berusia sekitar tiga puluh tahunan. Lalu aku mulai berjalan mendekati rak buku, sementara Pak Fahri kembali duduk membaca buku.
Aku mengedarkan pandangan di sekitar ruangan. Rak-rak masih terisi penuh berjenis-jenis buku. Masih rapi dan tidak ada kesan bahwa perpustakaan ini mati pengunjung.
"Adik mencari buku apa? Bisa aku bantu?" Pak Fahri tahu-tahu sudah berdiri di sampingku.
"Oh! Hanya cari buku-buku yang menarik aja, Pak," kataku santai.
"Oh! Kalau begitu silakan. Semoga dapat, ya, Dik."
Pak Fahri masih berdiri di sisi rak dengan buku masih di tangannya. Sekilas aku melihatnya sedang memikirkan sesuatu, atau mungkin saja dia ingin mengungkapkan sesuatu kepadaku. Terlihat jelas gestur tubuhnya.
"Sudah lama perpustakaan ini sepi pengunjung, Dik."
Tanganku masih kelayapan di antara deretan buku-buku di rak. "Oh, ya, Pak?" Tentu saja aku paham ke mana arah pembicaraannya.