Di ruangan ini juga terdapat silsilah raja Pajajaran. Â Â
Sepertinya sekian dulu sejarah singkat Prasasti Batu Tulis, untuk kelengkapannya di tulisan berikutnya. Karena saya tertarik ingin menggali lebih jauh, melihat disana terdapat silsilah raja Pajajaran. Â
Jujur saya agak kaget, Â mengingat ucapan dari bibi saya (Tante saya) pernah mengatakan ke saya, "Jika kamu ditanya seseorang, katakan bahwa kamu memiliki darah bangsawan, dari raja Pajajaran (keluarga dari ibu saya).
Kalian pasti tidak percaya kan? Apalagi saya. Tetapi itulah yang diucapkan keluarga dari ibu saya, dan tak salah jika saya ingin menggali lebih jauh lagi, karena ada kalimat yang mengatakan "Jangan Lupakan Sejarah".
Dari prasasti Batu Tulis, lanjut menuju Istana Batu Tulis. Sayang tidak diperbolehkan masuk, karena belum dapat izin.Â
Maka hanya pepotoan di luar istana saja. Gagal masuk ke Istana Batu Tulis, tak menyurutkan keingin tahuan manteman, maka destinasi berikutnya menilik ke Ci Fulus (Ci Fulus dalam bahasa Sunda diartikan air yang mendatangkan uang atau fulus) dipercaya sebagai pemandian para putri raja Pajajaran. Â
Disana juga terlihat ada air pancuran. Konon air pada Ci Fulus berasal dari tanah yang tidak pernah kering walau musim kemarau, maka dipercaya mempunyai banyak manfaat.Â
Tak heran orang-orang berdatangan kesana untuk mengambil airnya atau sekedar cuci muka, seperti yang dilakukan beberapa teman kompasianer sampai antri untuk cuci muka. Â
Untuk sampai kesana kami melewati jalan setapak rasanya seperti mau naik gunung, seru sih lalu melewati rel kereta api. Â
Apa kamu-kamu ingin mencoba kesana? Sekedar ingin tahu atau mau Icip-icip air tersebut? Â
Selamat Menjelajah !Â