Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sahabat Sejati Selalu Ada ketika Semua Pergi

22 September 2021   02:59 Diperbarui: 22 September 2021   03:10 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rosita Parulian Siahaan Sahabat Saya (Dok. Pribadi)

Saya percaya, setiap kita disini pasti mempunyai sahabat, terlepas apakah itu sahabat masa kecil, sahabat masa sekolah, sahabat di tempat kerja, bahkan sahabat setelah pensiun, namun bagaimana keintiman dalam bersahabat setiap orang tidaklah sama.

Jika ditanya, mengapa kita harus punya sahabat? Apakah sahabat begitu penting? Atau perlukah memiliki sahabat?  Bagi saya pribadi punya sahabat itu perlu. 

Seperti kita ketahui manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain di manapun berada. 

Artinya meskipun seseorang tetap memerlukan ruang bagi dirinya sendiri, namun ada saatnya bergaul karena itu penting.  

Maka jangan menutup dirimu, di lingkungan sosial kamu dapat menemukan seorang sahabat yang sesuai dengan kepribadianmu.

Sahabat perlu karena  terkadang berjuang sendiri tak cukup membahagiakan, meskipun itu menyenangkan. Namun, jika kita punya orang-orang yang berjuang bersama dalam satu tujuan maka keberhasilan yang dicapai akan lebih bermakna. 

Kita bisa menciptakan kenangan bersama yang tidak terlupakan sepanjang hidup. Sahabat perlu, karena kita bisa saling berbagi ini baik dan penting, misal apakah itu berbagi cerita, berbagi kasih sayang, berbagi hadiah atau berbagi sedikit makanan.

Sahabat perlu, dimana dunia terlalu singkat untuk dijalani seorang diri, karena ada kalanya disaat tertentu kita membutuhkan orang lain melakukan sesuatu karena kita tidak mampu melakukan sendiri. Dimana seorang sahabat yang baik biasanya seseorang yang sangat perduli dengan keadaanmu, karena tidak akan membiarkan kamu dalam kesedihan dan selalu mensupport.

Juga menjadi seseorang yang berdiri di belakang kamu, saat kamu jatuh sahabat baikmu akan menopang mu termasuk memberi solusi dalam masalahmu.

Sahabat bersedia mengingatkan kamu saat kamu melakukan kesalahan dan ini penting agar kita sebagai manusia tidak lupa diri. 

Perduli dengan kamu dan mengerti kamu, dan akan berempati dengan melakukan tindakan tertentu buatmu, bukan sekadar bicara.

Berbeda dengan teman, karena teman itu seseorang yang hanya sekedar mengenalmu tidak memperhatikan mu secara detail.

Nah, inilah yang menjadi beberapa alasan saya, mengapa mempunyai sahabat itu perlu. 

Bersahabat adalah hal yang sangat menyenangkan, karena pada dasarnya manusia diciptakan penuh dengan kasih sayang.

Sayangnya menyoal pentingnya punya sahabat, pandangan setiap orang tidaklah sama. Kebanyakan orang menganggap persahabatan tidak lebih daripada kepercayaan dimana mereka yang bersahabat tidak saling merugikan dan menyakiti sahabatnya.  

Selain ke keluarga, sahabat biasanya menjadi orang terdekat dalam hidup kita, untuk bercerita tentang masalah hidup kita baik itu yang membahagiakan atau sebaliknya.

Demikian halnya dengan saya, bahkan jika boleh saya katakan, saya lebih terbuka kepada sahabat saya dari pada ke keluarga. Karena sebenarnya saya bukan orang yang tertutup, setiap ada sesuatu yang terjadi atas diri saya baik itu menyenangkan atau tidak saya kerap berbagi cerita ke sahabat saya, beliau pendengar yang baik.

Rosita Parulian Siahaan namanya, beliaulah  sahabat terbaik bagi saya. 

Pertama mengenalnya kami sama-sama kuliah di kampus yang sama yaitu Kampus Tercinta IISIP Jakarta. Beda jurusan, beliau mengambil Ilmu Hubungan Masyarakat sedangkan saya Ilmu Jurnalistik, intens mengenalnya di PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) IISIP Jakarta, dimana setiap Sabtu Siang kami melakukan Ibadah dan kegiatan lainnya, ada kecocokan dan terbentuklah pertemanan hingga saya menyebutnya sahabat dan benar-benar sahabat yang baik.

Sebenarnya saya punya beberapa teman dekat selayaknya anak mahasiswa, bahkan sampai lulus kuliah, pertemanan tetap terjaga, karena saya memang suka berteman, justru parahnya terkadang saya lebih mementingkan teman dari pada keluarga, juga dari pada diri sendiri.

Ternyata apa yang terjadi dengan diri saya, sesuai dengan lirik lagu yang biasa di dendangkan para Pemuda Batak jika sedang kumpul-kumpul bersama teman-temannya dan saya baru menyadarinya, itupun terjadi dalam hidup saya.

"Demi Dongan Susah Do Di AU" artinya, Demi Teman Saya Mau Susah (yang lebih paham maknanya silahkan dibenarkan) Demikian lirik lagunya.

Bahagia bisa berbagi dengan teman, itulah saya. Hingga suatu ketika dimana ada masa-masa sulit menghampiri, namun teman mulai menjauh. Hanya satu orang yang setia yang benar-benar mau membantu saya dalam ketidak berdayaan saya. Dia adalah Rosita Parulian Siahaan.  

Dia selalu ada buat saya, menyaksikan setiap tetes air mata saya, dan menghapusnya dengan senyuman dan motivasi pun doa. 

Terima kasih sahabat terbaikku, meskipun kata terima kasih tidak cukup untuk membayar semua kebaikan hatimu. My best wishes for you !!

"Sahabat sejati adalah ia yang menemanimu saat semua orang pergi menjauhimu" -- Walter Winchell.

Sukma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun