Beberapa kesalahan yang dibuat dalam tulisan kita mungkin tidak begitu signifikan dan bisa saja diabaikan oleh pembaca. Jadi, tidak usah terlalu khawatir jika kita membuat kesalahan kecil. Benar sekali, terus mencoba dan tidak menyerah adalah hal yang penting bagi penulis pemula. Rejection atau penolakan adalah hal yang umum terjadi dalam dunia penulisan, tetapi kita harus terus mencoba dan tidak menyerah.
Terus mencoba akan membantu meningkatkan kepercayaan diri kitaa sebagai penulis. Semakin sering kita mencoba dan mendapatkan umpan balik dari penerbit atau pembaca, semakin baik kemampuan menulis Anda dan semakin percaya diri Anda.
Bahkan penulis terkenal sekalipun membuat kesalahan dalam tulisan mereka. Tidak ada penulis yang sempurna, dan membuat kesalahan adalah bagian dari proses menulis
Tidak Kenal Menyerah
Untuk contoh, pada awalnya, Hemingway mengalami kesulitan dalam menemukan pekerjaan sebagai penulis. Ia mengalami penolakan dari beberapa penerbit, dan ia terpaksa menjual karya-karyanya di surat kabar dan majalah untuk mendapatkan uang. Selain itu, Hemingway juga menghadapi kesulitan keuangan yang besar dan ia terpaksa hidup dengan sangat sederhana. Namun, Hemingway terus bekerja keras dan tidak menyerah. Dia sering menghabiskan waktu di perpustakaan umum, membaca karya-karya sastra terkenal dan mempelajari teknik-teknik penulisan dari penulis lain. Dia juga terus menulis setiap hari, bahkan saat ia mengalami kesulitan keuangan dan penolakan. Namun akhirnya karena perjuangannya yang tidak kenal menyerah, akhirnya, Hemingway nya mendapatkan kesuksesan dalam karir menulisnya.
Dengan terus mengirimkan tulisan kita, Kita akan membangun jaringan dengan editor, penerbit, atau pembaca yang dapat membantu kita dalam karir menulis.
Terus mencoba akan membantu kita menjadi lebih baik dalam menulis. Setiap kali tulisan kita ditolak, kita dapat mempelajari sesuatu dan memperbaiki tulisan kita. Semakin sering kita mencoba, semakin besar peluang kita untuk diterima oleh penerbit atau memenangkan kompetisi menulis.
Dengan terus mencoba, kita menunjukkan ketekunan dan semangat yang tinggi dalam menulis. Ini akan memberikan kesan positif pada editor atau penerbit yang dapat membantu kita dalam karir menulis.
Terlalu tuakah kita untuk merintis karir sebagai penulis?
Apakah usia berpengaruh pada karir menulis kita? Usia sebenarnya bukanlah masalah untuk berlatih menulis atau mengembangkan bakat menulis seseorang. Ada banyak contoh penulis terkenal yang sukses di usia yang lebih tua, seperti Agatha Christie, yang menulis beberapa karya terbaiknya di usia lanjut.
Agatha Christie adalah seorang penulis Inggris yang terkenal dengan karya-karyanya di genre detektif. Ia mulai menulis ketika masih muda, tetapi kesuksesannya sebagai penulis terjadi ketika ia sudah cukup tua. Pada usia 40 tahun, ia telah menulis beberapa novel dan cerita pendek, tetapi tidak sampai usia 50-an bahwa ia menjadi penulis terkenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1926, ia menulis novel kriminal pertamanya, "The Mysterious Affair at Styles," yang sukses besar dan memperkenalkan tokoh detektif Hercule Poirot. Setelah itu, ia menulis puluhan novel dan cerita pendek dengan plot yang rumit dan menghibur. Beberapa karya terkenalnya termasuk "Murder on the Orient Express," "Death on the Nile," dan "And Then There Were None."
Agatha Christie terus menulis bahkan setelah usia 70-an dan menerbitkan novel terakhirnya pada usia 82 tahun. Meskipun ia mengalami beberapa masalah kesehatan di kemudian hari, ia tetap produktif dan karyanya terus menarik perhatian pembaca di seluruh dunia.