Neuralink. Elon Musk mendirikan Neuralink pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengembangkan teknologi implan otak yang dapat membantu manusia mengatasi masalah kesehatan dan menghubungkan manusia dengan dunia digital.
Selain itu masih banyak yang telah mengubah dunia dengan mimpinya, seperti Abraham Lincoln, Martin Luther King Jr., Nelson Mandela, Thomas Edison, dan Steve Jobs.
Abraham Lincoln. Mimpi besarnya adalah untuk mempersatukan Amerika Serikat dan menghapuskan perbudakan. Meskipun menghadapi banyak rintangan dan kesulitan dalam perjuangannya, Lincoln berhasil mencapai tujuannya dan memimpin negara selama masa Perang Saudara Amerika.
Martin Luther King Jr.. Mimpi besarnya adalah untuk mengakhiri diskriminasi rasial di Amerika Serikat dan memperjuangkan hak-hak sipil bagi orang-orang kulit hitam. Melalui pidato terkenalnya, "I Have a Dream", dan gerakan hak sipil yang dipimpinnya, King berhasil membawa perubahan besar dan menciptakan kesadaran nasional tentang perlunya kesetaraan rasial.
Nelson Mandela. Mimpi besarnya adalah untuk mengakhiri apartheid di Afrika Selatan dan memperjuangkan hak-hak manusia dan kesetaraan. Setelah dipenjara selama 27 tahun, Mandela akhirnya memimpin negaranya dan membawa perubahan besar dalam masyarakatnya.
Thomas Alva Edison. Mimpi besarnya adalah untuk menciptakan penemuan-penemuan yang mengubah dunia. Melalui penelitiannya dalam bidang listrik, Edison menciptakan banyak penemuan yang menjadi landasan bagi perkembangan teknologi modern, seperti lampu pijar, gramofon, dan kinetoskop.
Steve Jobs. Mimpi besarnya adalah untuk mengubah cara orang berinteraksi dengan teknologi dan menciptakan produk-produk yang luar biasa. Melalui perusahaannya, Apple, Jobs menciptakan produk-produk yang menjadi standar industri, seperti iPod, iPhone, dan iPad.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa mimpi besar saja tidak cukup. Diperlukan kerja keras, konsistensi, dan ketekunan untuk mencapai mimpi besar tersebut. Tanpa usaha dan tindakan yang konkret, mimpi besar hanya akan menjadi khayalan kosong dan tidak terwujud.
Kita masih ingat dengan tokoh fiksi dalam novel klasik berjudul "The Ingenious Gentleman Don Quixote of La Mancha" yang ditulis oleh Miguel de Cervantes pada abad ke-16. Don Quixote dikenal sebagai tokoh yang memiliki impian besar dan ambisius, yaitu menjadi seorang ksatria yang berjuang untuk keadilan dan kebenaran.
Namun, impian besar Don Quixote sering kali berlebihan dan tidak realistis, dan ia sering kali menghadapi rintangan dan kegagalan dalam usahanya untuk mencapai tujuannya. Don Quixote juga sering kali mengabaikan kenyataan dan menghayal tentang hal-hal yang tidak mungkin terjadi, seperti menganggap dirinya sebagai ksatria dan bertarung melawan musuh-musuhnya yang sebenarnya tidak ada.
Kerja keras dan ketekunan