Mendiskusikan keputusan dengan anak. Orang tua dapat membantu anak memahami proses pengambilan keputusan dengan meminta pendapat mereka dan membuka diskusi tentang keputusan yang harus diambil. Misalnya, ketika memilih kegiatan ekstrakurikuler, orang tua dapat bertanya pada anak tentang minat dan bakat mereka serta membantu anak mempertimbangkan pro dan kontra dari setiap kegiatan.
Menjelaskan konsekuensi dari Tindakan. Orang tua dapat menjelaskan konsekuensi dari tindakan yang diambil anak. Misalnya, jika anak memilih untuk tidak belajar, mereka mungkin mendapatkan nilai yang buruk di sekolah dan kesulitan untuk mencapai tujuan karir di masa depan.
Ajarkan anak untuk mempertimbangkan resiko. Orang tua dapat mengajarkan anak untuk mempertimbangkan risiko dari tindakan mereka. Misalnya, ketika mengendarai sepeda, anak perlu memahami konsekuensi dari tidak mematuhi aturan lalu lintas.
Bantu anak untuk memikirkan solusi alternatif. Orang tua dapat membantu anak untuk memikirkan solusi alternatif ketika menghadapi situasi yang sulit. Misalnya, ketika anak sulit untuk mengontrol emosi mereka, orang tua dapat membantu mereka menemukan cara lain untuk mengekspresikan perasaan mereka seperti menggambar atau menulis jurnal.
Dengan berbicara tentang keputusan dengan anak dan membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka, orang tua dapat membantu anak belajar memikirkan lebih dalam tentang tindakan mereka dan membuat keputusan yang lebih bijaksana di masa depan.
Dalam buku ini, penulis juga memberikan contoh strategi praktis yang dapat membantu orang tua menghadapi berbagai tantangan dalam mendidik anak. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak unik dan strategi yang efektif untuk satu anak mungkin tidak efektif untuk anak yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H