Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak dengan Cinta dan Logika

28 Februari 2023   07:57 Diperbarui: 28 Februari 2023   08:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, waktu makan malam, orang tua dapat menetapkan aturan tertentu.  Misalnya, pada waktu makan tidak diperbolehkan membawa gadget ke meja makan. Dan orang tua juga dapat menjelaskan pentingnya waktu makan bersama dan interaksi keluarga yang positif selama makan.

Waktu tidur, orang tua dapat menetapkan jam tidur yang ditentukan untuk anak, dan memastikan anak tidur di tempat tidur mereka sendiri. Orang tua dapat menjelaskan pentingnya tidur yang cukup dan membantu anak memahami bahwa kurang tidur dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kinerja mereka di sekolah.

Penggunaan gadget, orang tua dapat menetapkan batas-batas untuk penggunaannya, seperti batasan waktu penggunaan dan jenis aplikasi atau game yang diperbolehkan. 

Orang tua juga dapat menjelaskan alasan di balik batasan tersebut, seperti pentingnya menjaga kesehatan mata dan menghindari paparan konten yang tidak pantas.

Dalam memberikan batas-batas ini, perlu untuk menjelaskan alasan di balik batasan-batasan tersebut sehingga anak memahami pentingnya dan merasa dihargai. Orang tua juga harus memastikan bahwa konsekuensi dari melanggar batasan-batasan tersebut sudah jelas, sehingga anak memahami dampak dari tindakan mereka.

Memberikan konsekuensi yang tepat dan konstruktif 

Ketika anak melanggar batas-batas atau melakukan perilaku yang tidak diinginkan, orang tua dapat memberikan konsekuensi yang tepat dan konstruktif. Berikut adalah beberapa contoh lain tentang cara memberikan konsekuensi yang tepat dan konstruktif saat anak melanggar batas-batas atau melakukan perilaku yang tidak diinginkan:

Memberikan pilihan. Ketika anak tidak mematuhi aturan keluarga, orang tua dapat memberikan pilihan untuk mengambil konsekuensi tertentu. Misalnya, jika anak tidak mau membersihkan kamarnya, orang tua dapat memberikan pilihan antara membersihkan kamarnya sekarang atau menunda waktu bermain hingga kamarnya bersih.

Memberikan tanggung jawab tambahan. Ketika anak melakukan kesalahan atau melanggar aturan, orang tua dapat memberikan tanggung jawab tambahan sebagai konsekuensi. 

Misalnya, jika anak melanggar aturan tidak membuang sampah dengan benar, orang tua dapat memberikan tanggung jawab tambahan untuk membuang sampah selama beberapa hari ke depan.

Membatasi privasi. Ketika anak melanggar aturan dan tidak bisa dipercaya, orang tua dapat membatasi privasi anak sebagai konsekuensi. Misalnya, jika anak terus-menerus menggunakan ponsel secara tidak wajar, orang tua dapat membatasi akses anak ke ponsel dan membicarakan alasan di balik pembatasan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun