Dusun Senawang, sebuah dusun terpencil yang terletak di Desa Senawang, Kecamatan Orong Telu, di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, terbelenggu dalam krisis air bersih.Â
Masyarakatnya, terkungkung dalam keterbatasan akses air, harus berjuang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling mendasar.
Di dusun ini, air bukan sekadar sumber kehidupan, tetapi juga simbol perjuangan dan kegigihan.Â
Sumber air utama di Dusun Senawang adalah kali dan sumur. Namun sayangnya, tidak semua warga memiliki sumur.Â
Bagi mereka yang tidak memiliki sumur, aktivitas mandi, mencuci, dan mengambil air harus dilakukan di kali dan mereka harus berjuang di tengah terik matahari yang membakar.
Para wanita dan anak-anak harus menempuh perjalanan cukup jauh ke kali, terutama masyarakat yang letak rumahnya jauh dari kali, menapaki jalan setapak yang terjal dan berbatu, demi mendapatkan setetes air kehidupan. Mereka harus membawa jerigen dan ember untuk menampung air.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat menunjukkan kecerdikan mereka dengan membuat dan membangun buin yaitu lubang-lubang kecil dan sederhana di sekitar kali untuk menampung air.Â
Buin menjadi sumber air minum utama bagi warga, meskipun jumlahnya terbatas dan proses pengambilannya membutuhkan waktu dan kesabaran.Â
Selain itu, buin juga rentan terhadap kerusakan akibat hujan deras.
Antrian panjang untuk mendapatkan air minum dan tempat untuk mandi dan nyuci menjadi pemandangan yang biasa di Dusun Senawang.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya