Apakah penulis yang telah menghasilkan ratusan tulisan di media atau jurnal, tidak pernah ditolak tulisannya? Jawabannya adalah tentu pernah. Bisa jadi tulisan mereka ditolak di awal karirnya memulai tulis -- menulis, karena tulisannya masih miskin diksi, cara menyampaikannya terkesan kaku, kering, kurang menarik. Lama -- kelamaan dengan banyak membaca dan berlatih menulis, maka tulisannya menghiasi beberapa media dan orang terkesima, terpukau, terkesan, dan tertarik untuk membaca tulisan -- tulisannya, karena tulisannya enak dibaca dan ada sesuatu yang diperoleh dalam tulisan itu.
Dengan menulis maka seseorang akan dikenal oleh banyak orang, pemikiran brilliantnya juga dibaca oleh banyak orang, dan ide serta pemikiran tersebut dapat saja dijadikan sebagai sumber kebijakan oleh pengambil kebijakan (pemerintah) dan sebagai pisau analisis untuk menyelesaikan persoalan -- persoalan kemasyarakatan.
Andi Andrianto mengemukakan menulis memberikan manfaat kepada pribadi penulis itu sendiri, yakni sosialisasi gagasan, menjadi ruang diskusi produktif, aktualisasi dan eksistensi diri, dikenal banyak orang, tambah teman dan tambah rezeki, memperkuat daya ingat, muncul kepuasan batin, dapat honor, dihargai dan dihormati oleh orang lain, semakin dekat dengan sang pencipta, dan menulis untuk keabadian.
Andi Andrianto menambahkan bahwa manfaat tulisan bagi orang lain seperti fungsi media dan pers. Tulisan opini paling tidak memuat nilai -- nilai: informasi, pendidikan, hiburan, dan juga menjadi kontrol sosial atau sebagai media koreksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H