Mohon tunggu...
Susi Karina
Susi Karina Mohon Tunggu... Ahli Gizi - halo
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hai

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Oh Ini yang Namanya Cloud Computing?

17 Juli 2020   13:17 Diperbarui: 17 Juli 2020   13:17 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Cloud computing sebagai sebuah istilah sudah ada sejak mula tahun 2000-an, namun konsep komputasi-sebagai-layanan sudah ada sekitar lebih, lebih lama - sejauh tahun 1960-an, saat biro komputer bakal memungkinkan perusahaan untuk mencarter waktu pada mainframe, daripada mesti melakukan pembelian sendiri.


Layanan 'pembagian waktu' ini mayoritas disusul oleh kebangkitan PC yang menciptakan mempunyai komputer jauh lebih terjangkau, dan lantas pada gilirannya oleh kebangkitan pusat data perusahaan di mana perusahaan bakal menyimpan sebanyak besar data.

Tetapi konsep mencarter akses ke daya komputasi telah hadir kembali berkali-kali - di penyedia layanan aplikasi, komputasi utilitas, dan komputasi grid pada akhir 1990-an dan mula 2000-an. Ini dibuntuti oleh cloud computing, yang benar-benar memungut alih dengan timbulnya perangkat empuk sebagai layanan dan penyedia komputasi awan hyperscale laksana Amazon Web Services.


Seberapa pentingkah cloud?


Membangun infrastruktur untuk menyokong komputasi awan kini menyumbang lebih dari sepertiga dari seluruh pengeluaran TI di semua dunia, menurut keterangan dari penelitian dari IDC. Sementara itu, pembelanjaan guna TI in-house tradisional terus bergeser sebab beban kerja komputasi terus bergerak ke cloud, apakah tersebut layanan cloud publik yang ditawarkan oleh vendor atau cloud individu yang di bina oleh perusahaan sendiri.
451 Penelitian memperkirakan bahwa selama sepertiga dari pengeluaran TI perusahaan akan dipakai untuk hosting dan layanan cloud tahun ini "menunjukkan semakin bertambahnya ketergantungan pada sumber eksternal infrastruktur, aplikasi, manajemen, dan layanan keamanan". Analis Gartner memprediksikan bahwa setengah dari perusahaan global yang memakai cloud kini akan memakai semua tersebut pada tahun 2021.


Berdasarkan keterangan dari Gartner, pengeluaran global guna layanan cloud akan menjangkau $ 260 miliar tahun ini naik dari $ 219,6 miliar. Ini pun tumbuh pada tingkat yang lebih cepat dari yang diduga para analis. 

Tetapi tidak sepenuhnya jelas berapa tidak sedikit permintaan tersebut datang dari bisnis yang benar-benar hendak pindah ke cloud dan berapa tidak sedikit yang sedang dibuat oleh vendor yang sekarang melulu menawarkan versi cloud dari produk mereka (seringkali sebab mereka hendak pindah dari memasarkan lisensi satu kali untuk memasarkan langganan cloud yang berpotensi lebih menguntungkan dan bisa diprediksi).


6 Situasi Di Mana kita Akan Mendapatkan Manfaat dari Cloud Consulting


Dengan penambahan penghematan, lebih tidak sedikit aksesibilitas perangkat, penambahan fleksibilitas, dan bahkan keramahan lingkungan guna mem-boot, komputasi awan telah merasakan peningkatan dalam sejumlah tahun terakhir sebab alasan-alasan itu dan tidak sedikit lagi. Dengan mengurangi keperluan infrastruktur modal dan dengan begitu meretas dengan ongkos pengeluaran modal, software berbasis cloud laksana Office 365 sudah memungkinkan perusahaan guna berhemat dalam urusan lisensi perlengkapan keras dan perlengkapan lunak, antara lain. Sementara komputasi awan menawarkan bisnis dari seluruh ukuran sejumlah dalil untuk beralih, migrasi tersebut sendiri dapat sangat menantang. Untuk menciptakan transisi lebih mudah, konsultan cloud memperluas layanan mereka untuk menolong semua jenis organisasi dari sekian banyak  industri dan latar belakang.


Cloud Consulting Dapat Membuat Perbedaan


Terlepas dari keahlian teknologi informasi Anda, terdapat kalanya mendapatkan pertolongan dari luar guna proyek-proyek TI laksana ini dapat menciptakan perbedaan antara migrasi yang berhasil dan penyebaran yang gagal. Untuk menjangkau yang kesatu, konsultasi cloud memberi organisasi pengetahuan dan perangkat yang diperlukan untuk berhasil. Tanpa basa-basi lagi, berikut ialah enam skenario di mana bakal sangat menolong untuk memakai konsultasi cloud.


Tidak terdapat Departemen TI yang terlihat


Untuk bisnis yang lebih kecil, biasanya sulit guna menyisihkan duit dengan perkiraan yang telah ketat guna staf TI in-house. Untuk memenuhi kekosongan pertolongan TI, tidak sedikit UKM yang mengerjakan outsourcing sepenuhnya guna mengelola layanan TI atau mencarter untuk proyek-proyek rumit laksana migrasi cloud. Dengan konsultan cloud yang mengelola migrasi, organisasi Anda bisa terus mengisi tujuan bisnis dan menggarap tugas-tugas harian lainnya.


Tim IT yang sibuk


Bahkan untuk organisasi yang lebih makmur yang dapat membeli departemen TI yang sepenuhnya staf, tidak terdapat salahnya guna mendapatkan pertolongan dari luar. Alih-alih mendorong migrasi cloud pada karyawan TI yang bisa jadi besar mempunyai proyek beda dan tenggat waktu guna dikhawatirkan, konsultan cloud bisa merencanakan dan mengelola semua migrasi.


Terlalu Banyak Downtime


Untuk bisnis yang hendak maju dari kurva atau melulu bertahan di industri masing-masing, tidak terdapat yang lebih merusak kesehatan organisasi daripada downtime. Membutuhkan akses konstan ke email dan perangkat komunikasi lainnya, dokumen, dan data penting, bisnis tidak dapat menjadi gelap guna jangka masa-masa berapa pun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun