Banyak juga apa yang awalnya dianggap sebagai pembunuhan berencana sebenarnya merupakan ketidaksengajaan atau kelalaian. Seorang remaja yang secara bergurau mengacungkan pistol ke rekannya dan kemudian pistolnya meledak, contohnya.
f. Kesenangan
Ada juga yang membunuh karena dia memang suka membunuh, dan mendapatkan kenikmatan ketika menghabisi nyawa orang lain. Biasanya yang seperti ini mengidap kelainan jiwa dan merupakan pembunuh berantai
Biasanya, untuk mencari apa motif suatu pembunuhan, penyidik akan berusaha menjawab satu pertanyaan: Siapa yang paling diuntungkan dengan kematian korban?
Kembali ke kasus Kopi Mirna, apa kira-kira motif pembunuh Mirna?
Jika pembunuhnya Jessica, bisa jadi motifnya cemburu. Atau ada persoalan lama yang belum diselesaikan. Ada dendam lama.
Jika pembunuhnya bukan Jessica, bisa jadi itu terjadi tanpa disengaja. Misalnya kopi Mirna tanpa sengaja tercampur bubuk tertentu yang berada di dapur restoran, misalnya racun tikus.
3. Evidence never lies
Orang boleh saja berbohong. Namun bukti tidak. Barang bukti tak pernah berdusta. Karena itu, pada kasus pembunuhan, sangat penting untuk menemukan alat bukti. Terutama apa yang menjadi murder weapon, senjata atau alat yang digunakan untuk membunuh.
Jika korban ditikam dengan pisau, penyidik CSI harus bisa menetapkan jenis pisau apa yang digunakan, apakah pisau roti, pisau daging atau pisau mainan. Jika korban tewas karena tembakan, penyidik dengan mempelajari selongsong peluru dan pecahan peluru di tubuh korban bisa menetapkan jenis peluru yang digunakan dan apa tipe senjata yang digunakan, apakah pistol (apakah tipe .38. .45 dst) atau senjata laras panjang, senapan angin atau senapan rakitan...
Jika tipe senjata sudah diketahui, penyidik tinggal melakukan penelusuran, siapa pemiliknya, atau di mana senjata itu dibeli.