Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenapa Sinetron Tarzan Bisa Tayang di Televisi?

2 Juli 2015   10:02 Diperbarui: 2 Juli 2015   10:02 6838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harta karun

Di Hollywood, karya yang tak lagi memiliki hak cipta menjadi harta karun yang tak pernah habis. Banyak studio yang meraup milyaran dolar karena mereproduksi atau mendaur ulang, atau memberi versi baru dari karya yang tak lagi memiliki hak cipta.

Salah satu studio yang menjadi kaya raya karena mendaur-ulang karya public domain adalah Disney Studios. Banyak film Disney yang terkenal, dan laris manis, yang sebenarnya diangkat dari karya public domain.

Pada Maret 2015 lalu, Disney merilis film Cinderella, yang merupakan versi hidup dari animasi berjudul sama yang diedarkan tahun 1950, Cinderella. Kisah Cinderella sendiri merupakan karya terkenal yang diambil dari Grimm’s Fairy Tails yang dipopulerkan tahun 1697. Cinderella versi tahun 2015 memberi pemasukan untuk Disney sebesar $538.986.777 untuk peredaran seluruh dunia. Sementara versi kartunnya menghasilkan $85 juta.

[caption caption="Cinderella (noteburner.com)"]

[/caption]

Sebagian dari Anda mungkin pernah menyaksikan film animasi Frozen yang beredar tahun 2013. Film ini menambah pundi Disney sebanyak $810.3 juta. Film Frozen diadaptasi dari karya populer Hans Christian Anderson berjudul ‘Ice Queen’ yang dipublikasi tahun 1845.

Anda masih ingat dengan film Bug’s Life? Film yang diedarkan tahun 1998 ini diangkat dari Aesop’s Fables. Begitu juga dengan judul lain. Chicken Little (2005), diangkat dari cerita rakyat. Film Mulan (1998), dari cerita rakyat Tiongkok ‘Legend of Hua Mulan’. Pocahontas (1995) dari ‘Life and legend of Pocahontas’, Aladdin (1992) dari dongeng ‘One Thousand and One Nights’ (1706), dan Tangled (2010) dari karya Brothers’ Grimm berjudul Rapunzel (1812).

Disney juga pernah merilis film Tarzan pada tahun 1999. Film ini lumayan sukses dan meraup pendapatan sekitar $448.2 juta.

Setelah sukses dengan versi manusia untuk Cinderella dan juga Maleficent (2014), yang merupakan versi terbaru dari kisah animasi Sleeping Beauty, Disney bakal melanjutkan dengan merilis ulang kisah animasi ke wujud live action movie. Di tahun 2017, Disney bakal merilis versi live action dari kisah populer Beauty and the Beast. Sebagai pemearn utama, alumnus serial Harry Potter,  Emma Watson, bakal menjadi Belle. Sebelumnya, di tahun 1991 Disney merilis versi animasi dari Beauty and the Beast dengan  pemasukan  $425 juta. Kisah Beauty ini diambil dari buku karya G-S Barbot de Villeneuve’s. Disney juga kabarnya berencana membuat versi live action dari Mulan.

Tergantung kreasi

Karena tidak lagi memiliki hak cipta, sejumlah kisah klasik bisa diadaptasi oleh siapapun yang menggarapnya. Bahkan terkadang adaptasi yang dilakukan melenceng dengan kisah pakem yang populer. Film Hercules yang beredar tahun 2014 misalnya. Film yang diangkat dari legenda Yunani ini memaparkan bahwa Hercules (diperankan Dwayne Johnson) sebenarnya bukan anak dari Dewa Zeus melainkan hanya manusia biasa. Bahwa perbuatan hebat yang terkenal dan membuatnya menjadi legenda itu sebenarnya hanya dibesar-besarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun