Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menakar Potensi Bisnis E-Book

3 Februari 2014   09:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Kindle Amazon ada kebijakan 'garansi uang kembali'. Jika pembeli merasa tidak puas dengan ebook yang dibeli, dia bisa mengembalikan dalam jangka waktu 7 hari. Jadi tak semua buku yang terjual bisa dikonversi menjadi duit, karena tetap ada saja pembeli yang merasa tidak puas.

Selain 'garansi uang kembali', ada juga program yang cukup menguntungkan di Kindle Amazon. Yakni ebook bisa dipinjam oleh pelanggan Amazon yang mengikuti program Amazon Prime. Untuk menjadi anggota Amazon Prime, pelanggan harus membayar $79 per tahun. Selain mendapat kemudahan dalam pembelian sejumlah produk, peserta Amazon Prime diberi kesempatan meminjam sebuah ebook setiap bulan secara gratis.

Bagi pemilik buku, setiap ebook yang dipinjam akan dibayar oleh Kindle Amazon sebesar $2.

Tingkat kompetisi

Karena semua orang bisa bikin ebook sekaligus menjadi publisher, maka tingkat persaingan memang sangat besar. Dan sangat ketat. Persaingan bukan hanya datang dari sesama indie publisher, namun juga dari sejumlah penerbit raksasa yang mulai melirik pasar ebook. Namun persaingan memang tidak bisa dihindari. Di bisnis manapun, persaingan akan tetap ada dan ada.

Oleh karena itu, kita seharusnya tidak perlu takut dengan persaingan. Apalagi, untuk menjual ebook, kita tak harus memiliki kualitas sehebat Dan Brown, misalnya. Buku dengan kualitas 'lumayan' sudah bisa menarik pembeli.

Pada akhirnya, waktulah yang akan mengajarkan bagaiamana kita bisa menghasilkan buku dengan kualitas nomor satu.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun