Sekalipun bisa memilih harga semaunya, yang disarankan adalah mempertimbangkan harga buku pada kategori yang sama, yang laris dibeli orang. Sebagai contoh, misalkan kita ingin membuat ebook kategori fiksi dengan genre romance. Pada daftar 100 buku terlaris untuk genre romance, 6 posisi puncak diduduki oleh buku seharga $0.99 hingga $2.99. Jadi, harga pada kisaran itu yang bisa dipertimbangkan.
[caption id="attachment_309941" align="aligncenter" width="508" caption="Buku terlaris genre Romance (dok. pribadi)"]
Jika ingin membuat ebook non fiksi dengan kategori Cookbooks, Food and Wine misalnya, harga buku terlaris ada pada kisaran $1.99 hingga $10.99.
[caption id="attachment_309942" align="aligncenter" width="520" caption="Buku terlaris kategori Cookbooks (dok. pribadi)"]
Kenapa harga ebook cenderung rendah? Itu karena biaya produksi yang memang sangat rendah. Pada buku cetak, harganya cenderung tinggi karena perlu kertas dan tinta untuk dicetak. Juga perlu membeli (atau menyewa) alat cetak. Buku cetak juga perlu pengepakan dan ongkos kirim.
Buku elektronik tidak memerlukan kertas, dan tak perlu dicetak. Juga tak memerlukan pengepakan. Biaya pengiriman bisa sangat rendah atau bahkan gratis.
Karena biaya produksinya rendah, maka otomatis harga ebook pun rendah.
Jika harganya rendah, dari mana profitnya? Tentu harus diupayakan agar ebooknya dibeli orang, hehehe. Semakin banyak yang laku tentu profitnya semakin besar.
Cara lain adalah dengan membuat lebih banyak buku. Jika si publisher bisa menjual katakanlah 100 judul seharga masing-masing $2.99 dengan royalti 70%, jika masing-masing judul laku tiga unit saja, maka pendapatan per bulan bisa sekitar $600.
Tentu, tak semua buku yang dijual akan dibeli orang. Saya sendiri sudah mempublikasi lebih dari seratus judul di Kindle Amazon, namun yang terjual per bulan rata-rata hanya 30-an judul. Sisanya sama sekali tidak dilirik, hehehe
Garansi uang kembali