c. Modifikasi cerita rakyat
Anda mungkin pernah menyaksikan tayangan sinetron di televisi yang berjudul Joko Tingkir, Damarwulan, Ken Arok dan Ken Dedes, Gajah Mada dan sebagainya. Anda mungkin merasa bingung kenapa kisah di sinetron itu beda dengan yang pernah anda baca. Kenapa ceritanya bisa berbeda? Karena kisah Joko Tingkir, Damarwulan dsb itu termasuk cerita rakyat yang tak memiliki hak cipta. Jadi semua pihak bisa saja memodifikasi kisah ini, dan meraup profit dari hasilnya.
Sebagai contoh, saya pernah punya ide untuk membuat kisah Joko Tarub dengan pendekatan fiksi ilmiah. Jadi ceritanya 'bidadari' yang mandi itu sebenarnya adalah alien perempuan yang merasa kepanasan di kapal induknya dan memutuskan mandi di planet bumi. Dan baju yang dicuri Jaka Tarub sebenarnya adalah peralatan terbang si alien cewek. Si alien cewek yang gak bisa terbang ke kapal induknya lalu menikah dengan Jaka Tarub. Dan keturunan mereka adalah separuh manusia separuh Alien, hehehe. Emang bisa? Bisa saja, karena Jaka Tarub merupakan cerita rakyat yang tak punya hak cipta. Siapapun bisa memodifikasinya (mungkin kapan-kapan bagus juga jika kisah Jaka Tarub versi fiksi ilmiah ini dibikin di Kompasiana ya? Hahaha).
Intinya, Anda bisa membuat buku dengan memodifikasi cerita rakyat populer. Dan profit dari penjualan buku itu menjadi milik Anda sepenuhnya.
d. Menerjemahkan karya klasik
Jika Anda punya kemampuan menerjemahkan naskah dari bahasa Inggris, Anda bisa melakukannya dengan menerjemahkan karya klasik terkenal yang tak lagi memiliki hak cipta. Semua karya klasik populer seperti  Adventures of Huckleberry Finn (Mark Twain), Pride and Prejudice (Jane Austen), Les Misérables (Victor Hugo), The Adventures of Sherlock Holmes (Arthur Conan Doyle), Alice's Adventures in Wonderland (Lewis Carroll), Grimms' Fairy Tales (Jacob Grimm and Wilhelm Grimm), The Adventures of Tom Sawyer (Mark Twain), The Kama Sutra of Vatsyayana (Vatsyayana), Moby Dick; Or, The Whale (Herman Melville), The Divine Comedy (Dante), Peter Pan (J. M. Barrie), A Tale of Two Cities (Charles Dickens), The Republic (Plato), Dracula (Bram Stoker), Gulliver's Travels (Jonathan Swift), War and Peace (Leo Tolstoy), The Iliad (Homer), Sense and Sensibility (Jane Austen) dan lain sebagainya tak lagi memiliki hak cipta. Jadi Anda bisa menerjemahkannya, membuat buku dan menjual untuk mendapatkan profit.
Dari mana bisa mendapatkan naskah buku klasik ini? Di internet banyak situs yang menyediakan buku klasik dalam format digital. Salah satu yang paling populer (yang juga sering aku pakai) adalah Gutenberg. Hingga saat ini ada lebih dari 42.000 naskah dalam format ebook di Gutenberg yang tak lagi memiliki hak cipta, yang bisa dikomersilkan siapa saja.
***
Tentu aja, untuk bisa menerbitkan buku dengan metode di atas, Anda tetap harus menulis, hehehe. Setidaknya Anda harus membuat pengantar. Jika materi diambil dari naskah tempo doeloe, Anda harus menyesuaikan ejaannya.
Jika memodifikasi cerita rakyat, tentu Anda harus menulis. Jadi frase pada judul di atas yakni tanpa perlu menulis sepatah kata realitanya tidak seperti itu, haha. Tapi setidaknya, Anda bisa menulis lebih mudah karena tinggal memodifikasi.
Oh ya, metode ini memang hanya berlaku bagi Anda yang 'malas'. Jika ingin membuat naskah yang benar-benar baru dan orisinil, tentu tak masalah. Semua tergantung Anda.