Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Akankah PT LI Tergiur Godaan News Corp?

18 Desember 2012   12:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:25 2882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

News Corp vs FIFA

Namun ada kendala serius jika ternyata PT LI menerima tawaran News Corp. Karena News Corp merupakan lembaga bisnis dan bukan afiliasi dari FIFA, bisa saja media raksasa ini tak terlalu peduli dengan status ISL yang ilegal. Jadi, ada kemungkinan News Corp tidak akan meminta PT LI atau klub ISL untuk lebih dulu bergabung dengan PSSI. Jadi, ISL akan tetap berjalan (seperti musim lalu), dan tetap ilegal.

Dan seperti kita tahu, jika ISL musim depan tetap eksis dan tetap memposisikan diri sebagai liga ilegal, bayang-bayang jatuhnya sanksi kembali menguat. Apalagi, penyatuan liga merupakan salah satu poin dalam roadmap yang diajukan PSSI kepada FIFA.

Jadi, jika News Corp tidak mensyaratkan agar klub ISL kembali ke pangkuan PSSI sebagai bagian dari kerjasama, maka bisa saja pada bulan Maret nanti Indoensia benar-benar akan dijatuhi sanksi oleh FIFA.

Seberapa burukkah dampak sanksi FIFA nanti? Jika terkena sanksi, Indonesia tak bisa tampil di iven internasional seperti kualifikasi Piala Asia. Saya pikir, itu tidak menjadi masalah besar mengingat Indonesia ada di grup maut dan berpotensi menjadi lumbung gol.

Dampak lain, liga di Indonesia, baik IPL maupun ISL akan ditinggalkan pemain asing. Dari sisi kemeriahan, itu memang berpengaruh. Namun di sisi lain, hilangnya pemain asing akan membuat pelatih klub tak punya pilihan selain memainkan pemain lokal. Untuk jangka panjang, ini akan bagus bagi sepakbola Indonesia jika sanksi sudah berakhir.

Dengan adanya jaminan kompetisi selama 20 hingga 25 tahun dari News Corp, maka ancaman sanksi yang 2 hingga 3 tahun mungkin tak sepenuhnya berarti. Jadi bisa dibilang, News Corp akan menjadi dewa penyelamat sepakbola Indonesia jika terpuruk karena disanksi FIFA.

Tapi tentu idealnya, Indonesia tidak disanksi FIFA, dan kompetisi lokal, baik IPL maupun ISL akan berlangsung dinamis, semarak dan enak ditonton. Karena sudah ada sponsor, tak ada lagi cerita tragis pemain bola yang meninggal dunia karena tak punya uang membayar rumahsakit. tak ada lagi cerita pemain bola yang teriak-teriak karena gajinya selama berbulan-biulan belum dibayar...

Dalam konteks ini, kita bisa menyebut bahwa News Corp merupakan penyelamat, bukan hanya klub IPL namun juga klub ISL, jika PT LI tertarik dengan pinangan.

Apakah itu yang akan terjadi? Dan apakah benar News Corp merupakan penyelamat sepakbola Indonesia, ataukah media raksasa ini justru akan menjadi salah satu kerikil dalam sepakbola nasional? Kita tunggu saja...

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun