Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ebook Menyerbu, Sampai Kapan Buku Konvensional Bertahan?

1 Oktober 2012   06:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:25 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sendiri, selang sebulan terakhir iseng menjajal Kindle. Saya membuat beberapa ebook dan dijual di sana. Karena hanya taraf percobaan, beberapa buku saya ambil yang public domain (buku yang copyrightnya sudah tidak berlaku). Dua buku yang saya terbitkan beberapa hari terakhir adalah ‘Sherlock Holmes vs Hercule Poirot, 40 Cases, Two Great Detectives), dan ‘Winnetou and Old Shatterhand’. Buku pertama berisi kumpulan cerita pendek tentang kasus yang dipecahkan Sherlock dan Poirot yang ditulis Arthur Conan Doyle dan Agatha Christie. Buku kedua karangan Karl May.

[caption id="attachment_209081" align="aligncenter" width="589" caption="Buku "]

13490724122043156951
13490724122043156951
[/caption]

Saya juga menulis beberapa cerita pendek bergenre romance. Dan rupanya di Kindle, cerpen romance cukup disukai. Yang terjual  cukup lumayan, padahal kisah dan penuturannya malu-maluin, hehehe.

Yang juga banyak dibeli orang adalah buku biografi tentang Neil Armstrong dan Pyllis Diller. Padahal ‘buku’ itu saya bikin berdasarkan materi yang semuanya tersedia di internet, hanya diolah dan diedit. (Di Kindle saya memakai nama pena. Namun tentu saja bukan Sukangeblog, hehehe). Saya juga menerbitkan kompilasi tulisan di blog tempo doeloe dengan nama pena pengarang ‘Rumah Kayu’.

[caption id="attachment_209082" align="aligncenter" width="540" caption="Buku Neil Armstrong di Kindle (foto: dok pribadi)"]

13490724911716668126
13490724911716668126
[/caption]

Kelak, jika punya waktu yang cukup, menjual ebook di Kindle cukup menarik. Dari sisi bisnis juga sangat menjanjikan. Saya punya banyak ide yang bisa dituangkan menjadi ebook, baik fiksi maupun non fiksi. Tinggal waktunya yang tidak ada. Namun setidaknya saya sudah tahu apa yang akan dilakukan jika kelak sudah pensiun dari kerja kantoran sekarang, hehehe.

Bagaimana Indonesia?

Di Indonesia, ebook belum begitu populer. Masih sangat minim pihak yang mencoba meraup rupiah dari penjualan ebook. Ini diperparah oleh ciri khas pengguna internet Indonesia yang lebih suka barang gratisan daripada membeli.

Di Tanah Air, bisnis buku cetakan masih mendominasi, dan kelihatannya masih akan tetap eksis setidaknya hingga 15 hingga 20 tahun mendatang.

Namun fenomena di luar negeri, mau tidak mau harus disimak. Di luar sana, ebook mulai merambah. Dan kelihatannya, hanya soal waktu bagi ebook untuk berjaya di Indonesia...

Akankah buku cetakan menjadi kenangan, dan kita akan ‘membaca buku’ melalui perangkat elektronik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun