Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tips Ngeblog Ala Jokowi-Ahok

8 Agustus 2012   07:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang menarik adalah Jokowi-Ahok tidak membalas makian dengan makian. Tidak membalas fitnahan dengan fitnahan. Beberapa saat setelah nama mereka disebut-sebut oleh Rhoma Irama di sebuah mesjid, Jokowi-Ahok "membalas" dengan elegan. Yakni memutar kaset lagu-lagu Bang Haji ketika bersantap malam!!!

Sebagai blogger, Anda berpeluang untuk disukai banyak orang. Namun peluang untuk disukai sama besar dengan dibenci.

Penulis novel terkenal Stephen King dalam bukunya "On Writing" pernah mengatakan, sangat mustahil tulisan kita untuk disukai semua orang. Bahkan jika tulisan kita disukai sebagian pembaca, itu sudah sangat bagus. Sebagus apapun tulisan kita, pasti akan ada yang tidak suka. Ada yang tidak setuju. Dan ada yang membenci. (Sama halnya dengan tulisan ini, pasti ada pembaca yang tidak suka dan mungkin dalam hati berkomentar: Ah menghubungkan Jokowi dengan Ngeblog? Tulisan ini maksa bangettt, hehehehe)

Ketidaksukaan biasanya dilampiaskan dalam komentar, yang memang merupakan fitur wajib di blog. Mulai dari yang halus, menyindir, sambil yang memaki-maki secara terbuka.

Bagaimana seharusnya kita menyikapi komentar bernada makian? Pengalaman saya, tetap tenang. Jangan terpancing. Sebisa mungkin arahkan agar diskusi sesuai konteks. Jika si komentator masih tetap ngeyel dan memaki, hadapi saja dengan bercanda. Jangan terlalu disimpan di hati.

Jika memang tak siap dimaki, selektiflah memilih topik. Di Kompasiana, peluang Anda untuk dimaki-maki sangat besar jika menulis topik tentang PSSI, dan Anda secara spesifik menulis bahwa PSSI gak becus. Saya punya pengalaman soal itu, sekalipun yang saya bahas tak terkait langsung dengan PSSI (saya menulis bukan dengan akun Suka Ngeblog tapi akun lain, hehehe).

Sama halnya dengan Jokowi-Ahok, sebaiknya kita menahan diri untuk tidak membalas makian dengan makian. Dalam sebuah diskusi, ketika seseorang mulai memaki, sesungguhnya itu pertanda kekalahan. Makian merupakan senjata pamungkas dari pihak yang tak tahu lagi bagaimana membalas dengan logis, dan memilih cara termudah dengan memaki secara personal.

Jadi jika dalam sebuah perdebatan, setelah berdiskusi panjang lawan diskusi mulai memaki, tersenyumlah. Karena ketika Anda mulai dimaki, sesungguhnya itu pertanda bahwa lawan diskusi telah menyerah!!!

p.s

Jika punya materi yang cukup, kayaknya menarik juga jika kapan-kapan menulis tentang "Tips Ngeblog ala Foke-Nara", atau "Tips Ngeblog ala Rhoma Irama" ya? Hehehehe

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun