Jadi, sedapat mungkin, bersikaplah ramah kepada pembaca. Balaslah komentar. Jawab pertanyaan pembaca. Dan jika punya waktu, kunjungi blog atau akun lain dan berkomentarlah di sana.
3. Bukti, bukan janji
Sebelum memutuskan untuk mengikuti pilkada di DKI, baik Jokowi maupun Ahok telah memiliki pengalaman di daerah masing-masing. Di masing-masing daerah, keduanya telah membuktikan bahwa mereka bisa memimpin, bisa membawa masyarakat ke tahap yang lebih baik. Tentu saja, persoalan yang dihadapi DKI jauh lebih kompleks, namun setidaknya metode kepemimpinan dan berbagai strategi masih bisa diterapkan.
Jokowi-Ahok tidak mengklaim sebagai "ahlinya". Namun dari apa yang sudah mereka lakukan, masyarakat bisa menilai bahwa setidaknya Jokowi-Ahok tahu apa yang harus dilakukan.
Pada sisi tertentu, ngeblog adalah transfer ilmu. Seseorang yang punya pengalaman tertentu bisa membagi kepada pembaca. Tentu saja idealnya apa yang dibagi memang benar-benar pengalaman pribadi yang bersangkutan.
Jadi misalnya ada yang membuat tulisan: "Cara cepat belajar berenang", tentu harus diasumsikan bahwa si penulis memang bisa berenang dan bukan membuat tulisan berdasarkan "teori" dari Google.
Di dunia maya, banyak blogger (terutama yang mencari uang dari internet) yang cenderung melebih-lebihkan sesuatu. Pasti banyak dari pembaca yang pernah melihat iklan "menjual mimpi", baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Yang menyatakan "Dengan Internet Anda bisa kaya dalam semalam", atau "Dengan Internet Anda bisa mendapat uang sekalipun sedang tidur". Memang, banyak orang yang kini menjadi kaya raya karena berbisnis di internet. Namun yang pasti itu tidak didapatkan dalam semalam.
Untuk berhasil dalam bisnis internet diperlukan kerja keras, kesungguhan dan komitmen. Juga memerlukan berbagai strategi. Satu hal yang pasti, uang tak akan datang jika kerja si blogger hanya tidur-tiduran, hehehe
Sebagai blogger, Anda tak perlu menulis besar-besar bahwa Anda ahli dalam bidang tertentu. Jika Anda rutin membahas topik tertentu, Â cepat atau lambat pembaca akan mengenali. Jika yang dipaparkan selalu up to date, selalu membawa nilai dan informasi baru bagi pembaca, maka label "ahli" akan tersemat secara otomatis.
4. Disukai dan dibenci Pasangan Jokowi-Ahok disukai banyak orang. Itu tercermin pada hasil Pilkada putaran pertama. Namun, seperti yang kita bisa lihat, banyak juga yang membenci. Berbagai kampanye hitam dan isu dikembangkan.
Disukai dan dibenci adalah resiko yang harus ditanggung oleh Jokowi-Ahok yang kini menjelma menjadi "selebriti politik". Dan saya pikir, pasti keduanya telah menyadari resiko ini.