Tapi, tentu saja tidak mudah untuk membuat buku yang membuat pembaca bilang "wow" atau "amazing", hehehe.
3. Tulis lebih banyak buku
Banyak penulis buku digital yang fokus pada satu buku. Ketika penjualan buku itu seret dan macet, dia putus asa dan berhenti menulis. Padahal, untuk memperbesar peluang meraih sukses, yang dianjurkan adalah menulis lebih banyak buku. Setelah buku yang satu dipasarkan, segera mulai dengan proyek baru. Semakin banyak buku yang dijual, potensi dibeli semakin besar.
Memang, menulis buku itu gak mudah. Perlu waktu hingga berbulan-bulan. Karena itu, kita perlu menyiasati, antara lain membuat buku tanpa perlu menulis. Saya bisa menerbitkan buku dengan belasan ribu kata hanya dalam jangka waktu 3 hari, sudah termasuk membuat covernya. Karena saya membuat buku tanpa perlu menulis, hehehe
4. Perluas distribusi
"Jangan menaruh apel pada satu keranjang", begitu kata pepatah. Hal ini berlaku pada bisnis buku digital. Jangan terpaku pada satu jalur distribusi. Gunakan semua saluran distribusi jika memungkinkan.
Saya awalnya hanya menjual buku digital di Amazon. Kini, saya juga menjual di sejumlah situs seperti iBooks, Barnes & Noble, Scribd, Oyster dan Kobo. Memang hingga saat ini pendapatan terbesar saya masih dari Amazon. Namun dari sejumlah situs juga sudah lumayan, terutama karena yang dijual di luar Amazon judulnya masih terbatas.
5. Atur waktu
Berbisnis buku itu perlu perhatian yang lumayan serius. Jadi mengatur waktu sangat penting. Yang disarankan, jangan melakukan hal-hal yang bisa mengganggu konsentrassi menulis buku. (Itu sebabnya, jika lagi mood bikin buku, saya sengaja gak mau buka Kompasiana. Karena sekali buka, jika ketemu tulisan bagus akan tergoda untuk komen, atau bahkan ikutan nulis, hahaha)
6. Uang yang didapat nyata
Sekalipun berbisnis digital, namun uang yang didapatkan dalam bisnis ini bukan maya, tapi nyata. Dan sudah terbukti, hehehe