Mohon tunggu...
Suka Ngeblog
Suka Ngeblog Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Blogger, writer, content creator, publisher. Penggemar Liga Inggris (dan timnas Inggris), penikmat sci-fi dan spionase, salah satu penghuni Rumah Kayu, punya 'alter ego' Alien Indo , salah satu penulis kisah intelejen Operasi Garuda Hitam, cersil Padepokan Rumah Kayu dan Bajra Superhero .Terkadang suka menulis di www.faryoroh.com dan http://www.writerpreneurindonesia.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

[Surat dari Koruptor] Pak Polisi, Terimakasih untuk KPK

6 Februari 2015   14:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:44 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa lebih cepat lebih baik? Karena pihak KPK telah menyatakan, para personil KPK akan menyatakan diri non aktif jika para pimpinannya dijadikan tersangka dan harus non aktif sebagai komisioner KPK. Jika para penyidik KPK mundur, ini berita bagus bagi kami para koruptor. Berkas teman-teman saya yang sedang diusut, bisa terbengkalai, bahkan mungkin hangus. Itu bagus.

Bagi kami para koruptor yang belum diusut, itu juga berita bagus. Artinya, kami bakal bebas. Kami bisa menggunakan uang hasil korupsi dengan bebas, tanpa takut akan ditangkap. Kami, para koruptor bisa hidup aman dan damai, sesuatu yang sebenarnya menjadi hak kami sebagai warga negara.

Karena itu, pak polisi, tetaplah maju. Tak usah gentar. Jangan pedulikan pernyataan pihak KPK yang cengeng dan berusaha menarik simpati masyarakat dengan air mata buaya-nya. Kami, para koruptor se Indonesia, mendukung penuh langkah kepolisian mengusut pimpinan KPK. Kalau kemudian dari pengusutan itu akan memengaruhi kinerja KPK, itu resiko sebuah tugas. Dan itu bukan salah polisi.

Kami, para koruptor, bercita-cita agar KPK bisa lenyap dari bumi Indonesia. Dan kita bisa mewujudkan itu. Sinergitas antara polisi, Presiden Jokowi, dan kami sebagai koruptor pada akhirnya akan berbuahkan hasil. KPK lumpuh. Dan lenyap. KPK seharusnya memang tak boleh hidup di Indonesia.

Akhir kata, terimalah salam dan hormat kami, para koruptor se Indonesia. Doa kami senantiasa menyertai bapak. Selamat berkerja, pak polisi. Jangan berhenti sebelum KPK lumpuh. Mumpung pak presiden Jokowi masih bingung tak tahu harus berbuat apa...

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun