Mohon tunggu...
sukamakan
sukamakan Mohon Tunggu... -

simple, just do it

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nafas Bersama

26 Januari 2018   11:19 Diperbarui: 26 Januari 2018   12:09 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cerita tentang sumber hidup yang tiada habisnya

Menyimpan segala suguhan, bisa dinikmati namun hendak dimengerti

Disini kutatap bisu ciptaan yang tak tertandingi

Menyapa senja bertepuk sebelah tangan

Warna idolaku sudah dicemari

Tempat istimewaku dipaksa hengkang

Ini bukan warnaku saja

Ini bukan tempat istemewaku saja

Tapi bahari pertiwi KITA

Aku suara yang yang tak ada sahutan

Berteriak memberontak tetap saja bara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun