Mohon tunggu...
Sukadi
Sukadi Mohon Tunggu... Lainnya - Kepala SMPN 1 Sukomoro Magetan

Saya suka menulis, karena dengan menulis bisa menghadirkan kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kutunggu di Magetan Nikmati Kulinernya Bawa Pulang Oleh-Olehnya

17 Januari 2023   17:55 Diperbarui: 17 Januari 2023   17:59 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliner legendaris yang dimasak secara tradisional bisa dinikmati sambil bersantai bersama teman atau keluarga ketika sedang menjelajah potensi wisata lokal Magetan dan juga yang ingin berlama-lama berada di Magetan.

Dari Alrista Snack pusat oleh-oleh kurang lebih 15 kilometer mengambil arah ke timur jurusan Maospati-Madiun. Letaknya di Jalan Raya Maospati-Ngawi tepatnya di Desa Gandu, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan. Desa Gandu merupakan kampung sentra ayam panggang, sebab mayoritas penduduknya memproduksi ayam panggang dan menjualnya secara langsung dari rumah masing-masing. Hampir semua rumah yang ada di desa ini menjual kuliner ayam panggang.

Sekian banyak rumah penjual ayam panggang, salah satu home industri ayam panggang paling terkenal adalah milik Bu Setu yang berada di tengah perkampungan. Letaknya dipinggir sungai disela pohon-pohon bambu. Tempatnya nyaman, bernuansa alami menjadi pilihan kuliner pengunjung dari luar kota bahkan luar pulau.

            

Dokpri
Dokpri
Ayam yang digunakan Bu Setu adalah ayam kampung yang dipanggang dengan cara tradisional, yaitu diletakkan di atas tungku tanah liat berbahan bakar kayu. Proses pematangan dilakukan dua kali pemanggangan sehingga menghasilkan tekstur ayam benar-benar empuk dan matang, bumbu-bumbu pilihan pun meresap hingga ke dalam.

Menyantap ayam panggang Bu Setu, tempat makannya bisa lesehan di dalam rumah, atau bisa juga di area terbuka, sekaligus menikmati kentalnya budaya perkampungan yang warganya masih menanamkam sikap gotong-royong dan penuh keramahan.

            

Dokpri
Dokpri
Dua varian bumbu yang menjadi primadona di tempat ini adalah bumbu pedas dan bumbu gurih.  Disajikan dengan sambal terasi, sambal bawang, dan nasi putih. Selain itu ada aneka lalapan segar dan uraban, dua macam sayuran yakni botok tempe dan pelas yang terbuat dari kacang kedelai merah dan kelapa parut. Sekali mencicipi dijamin ingin nambah lagi, lagi dan lagi.

Lebih banyak mengkonsumsi makanan khas daerah juga berarti mencintai budaya sendiri yang lebih sehat dan alami. Dengan lebih menggali potensi makanan tradisional, maka tidak hanya sekedar menjamin ketahanan pangan Indonesia, namun secara tidak langsung juga akan memberdayakan para pedagang sekaligus para pelaku ekonomi bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun