Setiap daerah memiliki ragam makanan khas dengan perbedaan ciri dan karakteristiknya tersendiri. Baik dari segi cita rasa hingga tampilan yang beragam. Keberagaman ini, tentu menjadi sebuah keunikan.Â
Misalnya saja suatu daerah berada di garis pantai, tentu bahan makanan mayoritas diambil dari sumber daya laut. Pun demikian daerah yang beriklim panas lebih cenderung mempunyai cita rasa makanan pedas. Hal itu dikarenakan pemakaian berbagai rempah bisa mengurangi panas di lingkungan.
Berwisata dan berburu kuliner merupakan satu paket yang wajib dilakukan. Sebab kuliner menjadi bagian produk wisata suatu daerah tentu memiliki kekhasan yang membedakan satu daerah dengan daerah lainnya. Bisa dikatakan kuliner diyakini mampu menjadi entitas utama perekat terhadap rangkaian berwisata.
Saat refreshing untuk healing ke suatu tempat, rasanya kurang lengkap jika belum mencicipi makanan khasnya. Sembari menikmati destinasi wisatanya, juga merasai makanan khasnya sebagai bagian dari daya tarik dan sekaligus citra pariwisatanya. Selain bisa mengenal beragam jenis dan cita rasa kulinernya, juga sebagai bukti kenangan bahwa kita sudah berkunjung ke tempat tersebut.
Tak terkecuali Magetan. Menyebut kata Magetan, pertama harus diketahui bahwa Magetan memiliki suasana yang tidak terlalu ramai, layaknya kota besar lain yang ada di Indonesia. Suasana alamnya asri dan berhawa sejuk. Magetan terletak di Jawa Timur sisi paling barat, berada di lereng Gunung Lawu dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.
Meskipun namanya tidak sepopuler kota lainnya, tapi Magetan kaya akan tempat wisata alam yang sejuk dan kuliner yang "ngangeni" sulit untuk dilupakan. Penulis runutkan kuliner yang paling digemari oleh wisatawan saat berkunjung ke Magetan. Tiga jenis kuliner wajib dicicipi karena tempatnya juga berdekatan dan searah perjalanan jelajah berwisata.
- Sate Kelinci
Sate kelinci kuliner khas yang dijual di tempat wisata ikonik kebanggaan Magetan yaitu Telaga Sarangan. Berkunjung ke wisata ini yang harus dicicipi lebih dulu adalah lezatnya sate kelinci.Â
Sensasi makan sate kelinci kala menikmati indahnya panorama Telaga Sarangan saat kabut-kabut tipis turun dari lereng Gunung Lawu bisa dipastikan suasana berubah syahdu. Bayangkan saja, potongan daging kelinci yang sudah dibersihkan lalu diselimuti kuah agak kental berwarna coklat kehitaman, dengan bumbu kacang, potongan bawang merah, tomat dan timun serta merahnya cabe rawit yang menggoda lidah untuk segera menyantapnya.
Daging kelinci, juga terdapat sumber protein yang baik. Lebih sedikit lemak dibandingkan daging sapi, kambing, dan daging ayam. Konon daging kelinci dipercaya memiliki beragam khasiat mulai dari menurunkan kolesterol, mengobati asma dan asam urat, meningkatkan vitalitas pria dan kesuburan wanita, serta mengurangi gatal-gatal. Rugi deh berkunjung ke Magetan belum mencoba lezat dan gurihnya sate kelinci di Telaga Sarangan.
- Pusat Oleh-Oleh Alrista Snack
Setelah merasa puas menikmati sensasi sate kelinci, sepulangnya dari Telaga Sarangan bisa mampir di Alrista Snack, pusat oleh-oleh paling kece khas Magetan yang berada di Jalan Raya Magetan-Sarangan. Tempatnya strategis, dekat pusat kota, kurang lebih 2 kilometer dari Alun-Alun Magetan, searah menuju Telaga Sarangan.
     Â
Ditempat ini tersedia banyak pilihan dan kemasan jajanan khas sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. Mulai dari makanan tradisional seperti jadah tetel, wajik, jenang candi, madu mongso, krupuk puli, emping mlinjo, sambel pecel, dan aneka jajanan dan beragam kue basah. Kalau pengunjung datangnya pagi hari, jajanan tradisional juga masih hangat, sebab langsung dimasak dan dikemas dari dapur olahan. Harganya pun hemat dan terjangkau.- Ayam Panggang Bu Setu