Mohon tunggu...
Jang Deltoej
Jang Deltoej Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang pemuda desa yang sedang merantau di negeri Seribu Menara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Semangat Untuk Berjuang

5 Maret 2012   10:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:28 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pemuda berjalan santai di sebuah taman hijau yang indah. Di musim semi, ketika bunga-bunga mulai bermekaran. Setiap sudut taman dipenuhi dengan warna-warni bunga yang indah. Sesekali pemuda itu memperhatikan kupu-kupu yang hinggap diatas bunga yang sedang mekar. Burung-burung berkicau menambah indah suasana taman tersebut.

Di sekitar taman, ia melihat anak-anak kecil berlarian riang ditemani orangtua mereka. Terlihat tawa lepas mengembang di wajah mereka. Disisi lain, ternyata ia melihat juga ada beberapa pengemis yang mengadahkan tangan mereka, meminta belas kasihan pengunjung taman tersebut.

Pemuda tersebut berjalan terus menyusuri setiap sisi taman hijau itu. Kemudia ia melihat pedagang asongan yang bergelut dengan sengatan matahari, berteriak menawarkan dagangannya. Sesekali si pedagang itu mengusap keringat yang membasahi dahinya.

Banyak sekali hal yang pemuda tersebut temui di taman hijau yang indah itu. Setelah lama ia berjalan-jalan mengelilingi setiap sisi taman itu, akhirnya rasa lelahpun menguasai dirinya. Ia pun duduk di bawah pohon rindang nan sejuk. Diantara bunga-bunga yang sedang bermekaran. Merasakan hembusan angin sepoi yang membelai jiwanya. Serentak ia memanggil pedagang asongan dan membeli sebotol minuman dingin untuk menghilangkan kerontang tenggorokannya yang sejak tadi belum terbasahi. Sambil menyuruput minuman dingin, ia melihat-lihat disekitarnya. Hatinya bergumam; "Luar biasa memang hari ini, banyak sekali keindahan yang hadir disekitar diri”.

Sedang asiknya memandang sekitar keindahan taman sambil merasakan sepoi angin, dari kejauhan ia melihat ada siluet kecil yang bergerak, menggelantung diantara ranting sebuah pohon kecil yang indah. Ia perhatikan lekat-lekat, dan siluet kecil itu pun terus bergerak. Akhirnya rasa penasaran itu membangkitkan dirinya yang sedang terbuai dalam nikmatnya angin sepoi. Ia bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju siluet kecil itu.

Matanya terus fokus pada  siluet kecil yang terus bergerak itu. Ketika ia sampai padanya, ternyata itu adalah sebuah kepompong. Sepertinya ulat yang berada di dalam kepompong itu sedang berjuang untuk bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Hal tersebut terlihat pada sebuah celah kecil yang sepertinya akan digunakan calon kupu-kupu itu untuk keluar dari kepompong tersebut. Akhirnya pemuda tersebut memutuskan untuk menunggu dan melihat ulat itu bermetamorfosis. Dalam hati pemuda tersebut merasakan kegembiraan tersendiri, karena jarang-jarang ia melihat dengan mata kepala sendiri seekor ulat yang bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan cantik. Mungkin bisa dibilang ini adalah yang pertama kali dalam hidupnya.

Dengan sabar si pemuda itu menunggu lahirnya seekor kupu-kupu yang indah dari sebuah kepompong yang membungkus dirinya. Dan kupu-kupu yang berada dalam kepompong itu pun terus berjuang untuk keluar dari balutan kepompong yang melilitnya. Terus berjuang dan terus berjuang. Bergerak dan terus bergerak.

Pemuda itu tahu bahwa Kehidupan ulat memiliki sebuah siklus. Dalam kurun waktu tertentu ia akan berubah wujud menjadi mahluk yang indah. Daur hidup ulat untuk berkembang biak membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 bulan. Artinya selama kurun waktu tersebut ulat daun akan mengalami berbagai mekanisme yakni telur, larva, kepompong dan serangga dewasa. Ulat akan melalui tahap metamorfosis dan merubah wujudnya menjadi 180 derajat. Oleh itulah pemuda itu terus memperhatikan seekor ulat yang akan bermetamorfosis itu.

Setelah beberapa saat kupu-kupu itu berjuang untuk keluar dari sebuah celah, akhirnya ia berhenti bergerak dan tidak memaksakan badannya untuk keluar dari beberapa titik celah kepompong tersebut. menganggap ada sesuatu yang tidak beres, pemuda itu pun akhirnya memutuskan untuk membantunya keluar dari kepompong itu. Dengan perlahan si pemuda tersebut merobek beberapa bagian kepompong dan membuat celah, dengan harapan si calon kupu-kupu tersebut bisa keluar dan terbang tinggi mengisap sari-sari bunga yang ada di sekitar taman.

Setelah celahnya terbuka, akhirnya si kupu-kupu itu pun dapat keluar dengan mudah dan selamat. Tapi yang membuat kaget si pemuda adalah ternyata kupu-kupu itu terlahir dengan badan yang gemuk, bengkak, sayapnya pun kecil dan kusut.

Pemuda itu berharap dalam beberapa jam lagi sayap kupu-kupu itu akan berkembang dalam keindahan alamiahnya; tetapi ternyata hal itu tidak terjadi. Kupu-kupu itu tidak berkembang menjadi makhluk yang terbang secara bebas melainkan harus melata menyeret tubuhnya yang bengkak dan sayapnya yang kusut.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan pemuda tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut. Perobekan yang berdasarkan "belas kasihan" itu sebenarnya merupakan hal yang kejam.

Setelah menghela nafas,. Si pemuda itu pun bergumam dalam hatinya;

“Kadang-kadang perjuangan merupakan sesuatu yang sebenarnya kita semua butuhkan. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Saat kita meminta kekuatan, Allah memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita menjadi kuat. Saat kita meminta kebijakan, Allah memberi kita setumpuk problema untuk diselesaikan. Saat kita memohon kemakmuran, Allah memberi kita otak dan tenaga untuk bekerja. Saat kita memohon keteguhan hati,  Allah memberi kita bahaya untuk diatasi. Saat kita meminta kemurahan hati, Allah memberi kita kesempatan-kesempatan, Saat kita memohon cinta, Allah memberi kita orang-orang bermasalah untuk ditolong, Saat kita tidak mendapat yang kita inginkan, Allah memberi segala yang kita butuhkan..”

***

Ada banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah singkat diatas diantaranya adalah:

Dalam meraih apa yang kita inginkan, kita harus memiliki semangat berjuang yang tinggi. Bergerak dan terus bergerak. Menetapkan tujuan dan berusaha seoptimal mungkin yang bisa kita lakukan. Allah pun akan memudahkan jalannya.

Allah berfirman:

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-‘Ankabut : 69)

Rosulullah bersabda:

“Bersemangatlah terhadap apa-apa yang bermanfaat bagimu, dan janganlah merasa lemah…”

Setiap kali fajar menyingsing, seekor rusa terjaga. Ia tahu hari ini ia harus lari lebih cepat dari seekor singa yang tercepat. Jika tidak, ia akan terbunuh.Setiap kali fajar menyingsing, Seekor singa terbangun dari tidurnya. Ia tahu hari ini ia harus mampu mengejar rusa yang paling lambat.  Jika tidak, ia akan mati kelaparan. Tak masalh apakah kau seekor rusa, atau seekor singa. Karena setiap kali fajar menyingsing, Sebaiknya engkau mulai berlari. (Puisi Tradisional Rimba Afrika)

Maka, milikilah semangat berjuang yang tinggi dalam hidup, untuk meraih kebahagiaan di dua kehidupan, untuk meraih ridho-NYA. Untuk mewujudkan cita dan mimpi yang lama bersemayam dalam diri.

Selain itu juga, dari sisi edukasi kisah tersebut memberikan inspirasi bahwa; Sebagai Pencari Ilmu, seharusnya memiliki semangat yang membuncah untuk meraup ilmu yang luas. Mengarungi samuderanya dan menyelami di indah kedalamannya. Bukannya lantas berleha-leha dan membuang waktu dengan percuma. Layaknya seperti seekor ulat yang terus makan dan memakan daun-daun hijau yang kemudian dia persiapkan untuk sebuah metamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah.

Begitupun pencari ilmu, seharusnya haus dan bersemangat akan ilmu, dan tentunya ilmu yang bermanfaat. Karena ilmu yang bermanfaatlah yang akan mengalir terus pahalanya sampai alam barzah nanti. Dan ilmu disini bersifat umum, baik ilmu yang berguna untuk kemaslahatan umat, terlebih lagi ilmu syari’at.

Ilmu adalah pelita kehidupan yang akan menyingkap pekatnya tabir kejahiliyahan. Ia adalah mercusuar bagi para pencari kebenaran. Ia adalah teman baik dalam kesendirian, teman bicara dalam kesunyian, dengannya kita mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar. Dan dengan ilmu pula Allah akan mengangkat derajat seseorang terlebih lagi seorang muslim.

Tapi tentunya ilmu itu tidak akan datang dengan sendirinya, harus ada usaha dan kerja keras untuk mendapatkannya. Apalagi masih muda dan kuat, perguanakan umur kita untuk melahap ilmu yang berguna. Pemuda sebenarnya hanya dapat dikenal dengan keilmuan dan ketakwaannya. Agar bisa terbang layaknya kupu-kupu dengan sayap berwarna-warni, membawa ilmu pengetahuan ke peradaban yang lebih tinggi lagi.

Maka Bersemangatlah dalam menjalani hidup. Berjuanglah untuk meraih mimpi-mimpi yang sudah terpatri dan menghujam dalam diri. Rauplah ilmu sebanyak mungkin, untuk kemudian bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik. Bermanfaat untuk umat. Dan mewarnai dunia dengan indahnya cahaya ilmu. Semoga bermanfaat.

Bercita-citalah setinggi langit,Karena kalaupun engkau jatuh, Engkau masih terduduk di antara bintang-bintang.

(Anonim)

*disarikan dari catatan kecil - Christopher -*

Di pagi hari yang cerah bumi kinanah Cairo-Egypt

Suj@ng DelToej

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun