Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ketika Konsumen Tak Kuasa Mengusik Caraka Negara

5 September 2019   07:42 Diperbarui: 5 September 2019   07:51 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
layanan bus swasta lebih menjanjikan (ft. IG. Murnijaya)

 

Caraka bisa diartikan utusan untuk mengantar kabar atau bisa juga mengantar orang. Dalam prakteknya Caraka bisa berupa  kendaraan, baik di darat, kapal laut hingga pesawat terbang. Ada Caraka dikelola negara, namun lebih banyak swasta. Caraka di darat merekah seiring  hadirnya jalan tol Trans Jawa yang dibangun pemerintah,  untuk mempermudah akses dan juga memperpendek jarak, mempersingkat waktu.

Kota Jakarta masih menjadi magnet utama bagi wara Indonesia untuk mencari nafkah penghidupan di negeri ini. Jakarta tidak hanya didatangi orang-orang dari luar Pulau Jawa saja, namun juga didatangi warga dari daerah sekitarnya, diantasnya warga   Jawa Tengah dari berbagai penjuru desa dan kota-kota kecil menjadi pendatang di Jakarta.

Jarak Jakarta ke kota-kota kecil  di  Jawa Tengah tidak terlalu jauh antara 300-400 km. Salah satu daerah yang warganya merantau ke Jakarta  berasal dari Kota Bobotsari, sebuah kota kecil yang terus berkembang pesat, terlebih dengan hadirnya jalan tol Trans Jawa, kota Bobotasri menjadi daerah lintasan kendaraan dari jalur selatan menuju jalan tol Trans Jawa.

Kota Bobotsari menjadi titik kumpul warga dari kota kecamatan disekitarnya dintaranya Kecamatan Mrebet, Bojongsari, Karanganyar, Kerta Negara, Karang Moncol, Rambang dan Kecamatan Karang Jambu, bila akan bepergian keluar kota harus berangkat dan mengakiri perjalanan dari Kota Bobotsari, termasuk perjalanan ke Jakarta.  

Meskipun kota Bobotsari lebih kecil dibanding Kota Purbalingga sebagai ibu kota kabupaten, namun pemerjalan bus  lebih tinggi dari kota Bobotasri  dibanding dari Purbalingga. Hal tersebut dikarenakan bus menjadi transportasi paling praktis untuk bepergian ke berbagai kota.

Masyarakat Bobotsasi lebih memilih bus sebagai Caraka untuk mengantar badan dibanding kereta api (KA), sebab untuk naik KA msyarakat Bobotasri harus ke Stasiun Purwokerto yang jaraknya sekitar 40 km dari Bobotsari. Maka pilihan bus menjadi sangat logis. Karena kebutuhan masyarakat tersebut, banyak bus mengambil trayek Bobotsari-Jakarta.

Beberapa bus trayek Bobotsari-Jakarta didominasi PO Sinar Jaya (20), Munri Jaya (10), DMI (4), Pahala Kencana (2) DAMRI (2), dan bus lainnya. Sebelum ada jalan tol Trans Jawa bus mengambil rute Bobotsari-Purbalingga-Purwokerto-Ajibarang-Bumiayu-Prupuk-masuk jalur Pantura/Tol Tran Jawa.

Sejak diresmikan jalan tol Trans Jawa pada awal 2019, beberapa bus antar kota antar provinsi (AKAP) mengambil rute via tol Pemalang, namun untuk bus rute Bobotsari-Jakarta via Pemalang baru dilayani  sejak 1 April 2019. Ada 2 PO yang mengambil rute via Pemalang, yaitu Sinar Jaya dan Murni Jaya.  Bus tersebut mengalihkan rute bus via tol Trans Jawa dikarenakan jarak Bobotsari-Jakarta menjadi  lebih dekat, sehingga dapat memangkas  waktu tempuh dan akan memangkas biaya operasi.

Bus Sinar Jaya dan Murni Jaya, meskipun mengambil rute Bobotsari via Pemalang, kedua bus  tidak masuk melalui pintu tol Pemalang, namun melalui pintu tol Brebes Timur (Brexit). 

Perjalanan Pamalang-Tegal-Brebes di jalur Pantura cukup padat, ada sepeda motor, truk, kendaraan pribadi serta adanya lampu merah di beberapa titik, sehingga waktu tempuhnya lebih lama. 

Sayang Caraka negara  tidak dapat mendengar masukan konsumen. Caraka negara memilih ikut-ikutan masuk tol brexit tanpa penjelasan ke konsumen. Sang dewa memilih diam tak menyapa konsumenya dari pada membangun perubahan.

Sebuah Caraka negara yang nota bene  BUMN transportasi darat tertua di negeri ini,  dalam perkembangan bisnisnya mengemban misi pemerintah  kalah bersaing dengan swasta. 

Sebagian pengguna bus memilih non Caraka  karena beberapa hal diantaranya: pelayanan yang belum memuaskan, armada, pelayanan agennya  yang kurang bagus dibanding armada bus swasta.

Hadirnya jalan tol Tran Jawa memberikan peluang kepada pengusaha bus untuk mengembangkan bisnis termasuk bus BUMN harus dapat mengoptimalkan jalan tol untuk mengemas produk unggulan, memadukan armada yang bagus, waktu tempuh yang singkat dan pelayanan yang sopan, ramah dan nyaman.

Sebuah Ide dari Konsumen Setia "JakBo740"

JakBo740 merupakan singkatan dari Jak=Jakarta. Bo=Bobotsari. 74, angka peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia. 740 juga merupakan satuan waktu  lama perjanan Caraka atau bus  Jakarta-Bobotsari "tujuh jam empat puluh menit". Suatu patokan waktu yang belum pernah dirilis oleh perusahaan otto bus. Dengan JakBo 740, perusahaan akan  punya perhitungan dan patokan waktu tempuh yang harus menjadi acuan dalam pelayanan bus  yang memilik nilai jual.

JakBo 740 adalah satu kesatuan produk yang digabungkan antara armada yang tangguh, waktu yang disepakati, pelayanan yang sopan, ramah, aman, nyaman dan selamat serta memuaskan konsumen. Dengan kemasan JakBo740, masyarakat akan terbius dengan layanan baru  dari sebuah Caraka, terlebih Caraka negara.

Jarak Jakarta-Bobotsari 308 km, namun kita bulatkan menjadi 320 km sampai di Pool yang letaknya didalam kota. Pemberangkatan dan pengakhiran bus didalam kota   memiliki keunggulan dibanding pesaingnya. Pemberangkatan dari dalam kota seharusnya untuk  dapat dioptimalkan dalam mengemas produk bernilai tinggi.

Perhitungan waktu tempuh 740 menit bisa ditetapkan secara resmi setelah pembangunan jalan tol layang Cawang-Cikampek selesai, saat ini masih posisioning produk menuju ketepatan waktu tempuh. Dengan JakBo740 masyarakat juga akan bangga naik bus negara yang armadanya bagus, pelayanan ramah, aman dan nyaman.

 

 

 

Pengaturan waktu tempuh diatur  sbb:

  • Lintas jalan non tol;
  • Lintas Bobotsari-Randundongkal dengan medan berkelok-kelok melawati pegunungan dengan tanjakan tajam dan turunan curam kecepatan kendaraan diatur  rata-rata 30 km/jam.
  • Lintas Randudongkal-Pemalang dengan medan cukup rata namun dengan mempertimbangkan  kepadatan jalan raya, kecepatan diatur 50 km/jam.
  •  Lintas Cempaka Putih-Pol dalam  datar di perkotaan kecepatan diatur  rata-rata 30 km jam.
  • Pada lintas non tol waktu tempuhnya antara Bobotsari-Pemalang perkiraan waktu tempuhnya  1 jam 40 menit. Sedangkan dari pintu tol Cempaka Putih-Pool Kemayoran 30 menit.
  • Lintas jalan tol Pemalang-Cempaka Putih totlanya 6 jam sudah termasuk istirahat selama 30 menit di Rumah Makan di daerah Indramayu.

  • Dengan waktu tempuh yang sudah diatur tersebut, driver dapat berpegang pada acuan waktu perjalanan dengan total waktu tujuh jam empat puluh menit.  (lihat grafik perjalanan)

 

Caraka  Layanan Plus

Armada yang dipergunakan Caraka negara  saat  soft launching rute bus Bobotari-Pemalang pada Minggu, 1 September 2019 armadanya sangat bugus. Armadanya Mercy, jok dan tampilan serba baru. Ada selimut dan lainnya ditawarkan pada pemberangkatan perdana. Dengan layanan biasa saja, Caraka negara ini  menjual tiket Rp110 ribu,  lebih mahal dibanding pesaing Sinar Jaya dan Murni Jaya Rp90 ribu.

Dengan tanpa sentuhan layanan, Caraka negara bisa menjual tiket seharga Rp110 ribu. Sebenarnya  masih bisa menjual dengan harga Rp150 ribu dengan layanan plus atau layanan tambahan berupa asuransi tambahan,  nasi kotak/makan, selimut dan audio vidio didalam bus.

Tampilan Kru dan Agen  

Salah satu hal yang menarik bagi pelanggan bus adalah tampilan dan kesigan kru dalam pelayanan. Saat ini tampilan kru bus Caraka negara, seragamnya terkadang putih biru (seragam Kemenhub). 

Disatu sisi seragam ini bagus bisa menujukkan kewibawaan, namun disisi lain menampakkan birokarasi pelayanan pemerintah. Kita tahu layanan pemerintah seringkali dipersepsi lamban, seharusnya Caraka negara  mengubah seragam bagi kru bus agar tampil elegan.

Demikian juga pelayanan di agen, siapa pun mereka meskipun sebagai mitra harus dapat menunjukkan citra layanan Caraka negara sebagai BUMN yang mengedepankan pelayanan unggul. 

Pelayanan agen bus Bobotsari belum  menunjukkan pelayanan yang baik. Petugas pakai sandal jepit, pakai kaos. Pelayanan agen  kantor Bobotasi, sangat kurang bagus. Bandingkan dengan pelayanan bus Sinar Jaya yang lebih baik. Layanan produk   harus dikemas tampil kekinian agar menunjukkan layanan BUMN yang lincah.

SDM kru dan agen pelu dilatih dalam pelayanan karena belum semua kru dan agen melayani dengan standar pelayanan yang baik, maka perlu pelatihan atau arahan sebelum bus berangkat oleh pimpinan setempat. 

Namun pada realisasinya Caraka negara masih masuk tol Brexit, dan belum  mampu mengakomodasi  harapan konsumen yang bermimpi mendapat layanan optimal memanfaatkan tol Trans Jawa dan masuk pintu tol Pemalang. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun