Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Orang-orang Kecil Penakluk Ibu Kota

5 Februari 2019   17:50 Diperbarui: 6 Februari 2019   11:34 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warteg (KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)

Dengan pendapatan bersih sekitar Rp10 juta per bulan, Habib harus membayar kos-kosan Rp 2 juta perbulan untuk 3 kamar. Sisanya untuk menyekolahkan anak, menabung, serta berkirim ke kampung halaman. Habib merasa nyaman dapat berjualan pecel dan mendoan. Modalnya kecil, labanya lumayan.

Rahman, pria asal Madura memilih profesi berjualan kopi, teh, berbagai minuman saset keliling dengan sepeda. Jumlah mereka ratusan di ibu kota. Mereka membagi wilayah jualan di daerah-daerah jalan protokol.

Rahman biasa nongkrong di depan Kantor Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan. Bila ada momen-momen acara, mereka bersatu berjualan di tempat yang sama. Ada gula ada semut, demikian mereka berjualan, tidak harus menetap, tapi memburu rezeki di tempat keramaian pada momen-momen tertentu.

Beda Habib dan Rahman, orang-orang kecil penakluk Jakarta juga menghiasi daerah Kota Tua, Jakarta. Mereka berjualan soto madura, mie betawi, pecel Lamongan, hingga mainan anak-anak yang menghiasi daerah sepanjang sisi trotoar Jakarta Kota Tua.

Mereka berjualan dengan gerobag dan sebagain menggelar tikar dan atas trotoar dan juga menyediakan bangku-bangku plastik untuk para konsumenya.

Usaha mereka dapat langgeng karena harga terjangkau. Mereka juga umumnya kos atau kontrak rumah di sekitar Jakarta Kota, di lahan KAI yang cukup luas. 

Mereka menjadi kekuatan ekonomi pelaku UKM mandiri. Mereka gigih mencari nafkah di Ibu Kota, terutama kaum ibu yang seringkali mendorong gerobak jualan.

Bagi mereka, tempat dan gerobak menjadi aset berharga untuk membuka pintu rezeki dari Allah, Tuhan Sang Pemberi Rezeki. Mereka tak pernah khawatir akan pemberian rezeki dari Sang Pencipta.    

Kisah orang-orang kecil penakluk Ibu Kota juga dilakukan Warung Tegal (Warteg-warteg) yang tersebar di Ibu Kota. Makanan khas Jawa Tengah menjadi pilihan pekerja kantoran berkantong cekak. Warteg sudah terkenal masakanya enak, tempatnya sederhana, dan harganya terjangkau.

Bu Santi salah satu orang kecil penakluk Jakarta. Pemilik "Warung Bu Santi"  di Jalan Pembangunan II ini bukan hanya sekedar mencari nafkah, tapi warungnya juga menjadi ajang belajar bagi anak-anak dari Brebes dan sekitarnya. 

Sembari bekerja, Bu Santi menyebarkan imli memasak, ilmu pemasaran dan cara melayani konsumen secara baik. Warung Bu Santi sangat ramai pengunjung, terutama di hari kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun