Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Enterpreneur

Entepreneur

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kunjungi Tiga Negara Hampir Lompat Bus di Amsterdam

28 Februari 2018   19:07 Diperbarui: 28 Februari 2018   19:33 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak kita lompat saja dari atap. Kan terbuka atapnya. Yuuu! Ini darurat," usul seseorang.

"Jangan. Kita bisa ditangkap polisi, dipenjara. Di Belanda penegakan hukum ketat. Kita bisa lebih repot kalau melompot melalui atap terbuka. Diekspose media," Sri Nugroho mengingatkan.

Bus mulai beregrak pelan. Waktu ke perjalanan KA tinggal 20 menit. "Itu stasiun, oo itu Haltenya," kita segera turun.

Begitu bus memasuki halte, rombongan sudah berdiri dekat pintu. Srut, pintu dibuka. Kami segera berhambur, lari sekencang kemampuan. "Sambil teriak mengingatkan kawan-kawan, Bu Sita mengatur kawan-kawan menyeberang. Awas merah, jangan nyerobot!"

Karena takut ketinggalan kereta, lampu merah tidak dihiraukan. Sehingga seorang perempuan pengendara sepeda teriak-teriak dan langsung turun ketika melihat rombongan berlari-lari. "Hampir ketabrak sepeda. Untung pengendara mengalah dan turun. Kalau pengendara tidak mengalah, wah bakal seru, mungkin ada yang harus dirawat di rumah sakit di Belanda," celetuk salah satu anggota.

Pukul 18.06 kami bisa menjangkau stasiun. Naik ke peron. Semua napas  tersengal-sengal, ngos ngosan. Sambil bicara, sambil ketawa, kami mencari KA TGV Talys yang belum nampak di peron. "Keretanya mana? Kok belum nampak? Apakah kita ditinggal KA?" Tanya seorang peserta.

"Tidak mungkin ditinggal," jawab Totok

Semenit kemudian muncul kereta merah marun "Lha itu dia keretanya masuk. "Alhamdulillah, kita tidak ketinggalan. Tuh dia keretanya nongol," ungkap seorang peserta.

"Kami segera memasuki KA Talys. Tepat pukul 18.16 kereta menuju Paris. "Alhamdulillah kita bisa pulang. Selamat tinggal Belanda, selamat tinggal Amsterdam."  ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun