Seiring sering mogoknya KRL Holex telah membuat perjalanan KRL sering terganggu. Karena tingkat frekuensi mogoknya lebih tinggi dibanding KRL lain, maka sejak tahun 2009 secara bertahap KRL Ekonomi Holex ini ditarik dari peredaran. Slot KRL Ekonomi Holex dipakai untuk menjalankan KRL AC, oleh PT. KAI sehingga secara bertahap KRL Holex dapat masuk Balai Yasa Manggarai dan tidak dioperasikan lagi. Berkurangnya armada KRL Ekonomi Holex telah sedikit memperlancar operasi KA.
Masuknya KRL Holex ke Balai Yasa Manggarai merupakan upaya PT. KAI menciptakan keselamatan operasi perjalanan KA serta keselamatan penumpangnya. Meskipun KRL holex mesinnya rusak, namun Body KRL yang terbuat dari aluminium stainless pilihan membuat body KRL ini tahan karat dan bodynya masih tetap bagus. Karena itu pemerintah sebagai pemilik KRL Holex memanfaatkan body KRL yang masih bagus ini untuk diretrovit menjadi Kereta Rel Disel Elektrik (KRDE), yang dapat beroperasi tanpa jaringan listrik aliran atas (LAA).
Pengembangan KRL Jabodetabek tidak akan berkembang tanpa campur tangan pemerintah yang berkewajiban membangun infrastruktur perkeretaapian. Melalui Ditjen Perkeretaapian ,Pemerintah telah, sedang dan akan terus mengembangkan jaringan rel elektrifikasi untuk memperluas jaringan pelayanan KRL. Ditjen Perkeretaapian telah membangun jalur ganda Tanahabang-Serpong dilanjutkan Serpong-Parungpanjang-Maja-Rangkasbitung. Kemudian juga telah membangun jalur ganda dan elektrifikasi lintas Duri-Tangerang. Tidak ketinggalan jalur Citayam-Nambo juga telah dibangun elektrikifikasi jaringan KRL.
Selain membangun ke arah selatan dan barat, Ditjen perkeretaapian juga sedang membangun elektrifikasi lintas Bekasi-Cikarang. Pembangunan dan pengembangan KRL lintas Bekasi-Cikarang merupakan respon Pemerintah akan kebutuhan masyarkat di wilayang Tambun, Cibitung dan Cikarang. Selama ini warga di daerah ini bila akan ke Jakarta harus naik motor, mobil pribadi dan kendaraan jalan raya dari daerahnya ke Stasiun Bekasi.
Dengan dibangun elektrifikasi KRL lintas Bekasi-Cikarang akan memudahkan masyarakat di sepanjang lintas ini dalam menggunakan jasa KRL. Dengan demikian masyarakat yang biasanya menggunakan kendaaraan pribadi akan beralih menggunakan jasa KA dari tempat tinggal mereka. Hal ini tentu akan menghemat energi BBM dan mengurangi kemacetan lalu lintas, Dengan demikian amanah kepada Ditjen perkeretaapian telah memberikan manfaat kepada pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
Dobel-dobel Track Manggarai-Cikarang
Karakter lintas Jabodetabek berbeda satu dengan yang lain. Parahnya lagi lintasan KRL , dipakai pula untuk KA antar kota dan KA angkutan barang. KA antar kota mengambil jalur yang sama di lintas tengah antara Jakartakota-Manggarai-Jatinegara. Lalu Jakartakota, Priuk-Senen-Jatinegara-Bekasi-ke lintas Jawa.
Sudah terasa dampak kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. KRL semakin padat. Pertumbuhan penumpang sejak 2009 hingga akhir 2013 tumbuh luar biasa. Penumpang yang tercatat pada 2009 berkisar 450-an ribu. Pada 2013 telah menyentuh angka 650 ribuan orang. Jumlah armada dan perjalanan KRl juga terus bertambah.
Penambahan frekuensi bukan hanya monopoli KRL. KA antar kota dan KA barang pun berlomba menyesaki jalur KA. Sehingga KA antar kota, KA angkutan barang dan KRL Jabodetabek terseodat perjalanannya. Trouble perjalanan tidak hanya pada lintas Jatingara sebagai lintas KA ke Jawa, namun juga menimpa jalur Jakarta-Bogor. Sedangkan lintas Tanahabang-Serpong dan Duri-Tangerang belum terkena dampak.
Untuk memecahkan problem pada lintas Manggarai-Jatinegara-Bekasi-Cikarang, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan proyek empat jalur untuk memisahkan KRL, KA antar kota dan KA angkutan barang. Pembangunan ini diharapkan menjadi solusi. Tidak hanya itu pemerintah juga berencana membangun jalur layang di dalam kota Jakarta yang dikenal dengan loop line elevated.
[caption id="attachment_352775" align="aligncenter" width="300" caption="Kondisi Jalan Layang KRL (foto: Yos Asmat)"]
Elevated loop line harus diteruskan. Lintas Jakarta-Bogor dan Tanahabang-Serpong yang merupakan koridor padat harus dibangun elevated. Sehingga jalur elevated dapat diperluas ke Serpong dan Depok. Untuk jalur bawah lintas Jakarta-Bogor khusus untuk KRL Jakarta-Bogor dan KA barang. Track elevated khusus KRL Jakarta-Depok.