Konsumsi VCO dapat membantu mengurangi frekuensi dan lama sakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) pada Balita (Asmi dan Tenriawaru, 2021).
Uji aktivitas antibakteri VCO terhadap bakteri S. aureus (penyebab infeksi saluran pernafasan dan kulit) yang dilakukan di LIPI mengkonfirmasi bahwa VCO mampu menghambat pertumbuhan bakteri itu dengan aktivitas lebih tinggi dibandingkan aktivitas chloramphenicol (antibiotik komersial). Bakteri S. aureus adalah penyebab infeksi saluran pernafasan dan kulit.
Penelitian Novilla, dkk. mengungkapkan bahwa VCO dapat menghambat bakteri Pseudomonas aeruginosa (ATCC 25619) penyebab infeksi paru-paru, Staphylococcu aureus (ATCC 29737), Staphylococcus epidermidis (ATCC 12228) dan Propionibacterium acnes (ATCC 6918) penyebab jerawat.
Peneliti lain menyatakan bahwa minyak kelapa murni (Virgin coconut oil) memiliki efek anti bakteri dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis (penyebab infeksi mulut dan gigi).
Disamping itu, beberapa asam lemak seperti asam laurat, asam kaprat, asam palmitat, asam miristat, asam linoleat, asam linolenat dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pneumococci, streptococcus, Micrococci, Candida, S. aureus, S. epidermis.Â
VCO mampu menghambat pertumbuhan C. albicans yang diisolasi dari sampel swab vagina (Burhanuddi, dkk., 2017)
c. Anti Virus
Selain bersifat anti bakteri, asam laurat juga berfungsi sebagai anti  virus. Hasil penelitian Harnung, Amtmann and Sauer (1994) menunjukkan bahwa, asam laurat dapat menghambat pematangan (perbanyakan) virus.Â
Efek anti virus juga diteliti oleh Bartolotta, et. al. (2001). Â Hasilnya menunjukkan bahwa, asam laurat mempunyai aktivitas penghambatan paling baik terhadap Junin Virus (JUNV). Asam lemak rantai pendek (asam butirat, asam kaproat) dan rantai panjang (asam palmitat, asam stearat) hanya sedikit atau bahkan tidak bisa menghambat.
Asam laurat tidak menghilangkan daya infeksi dari virus, tetapi asam laurat berhubungan dengan kemampuan sel untuk melawan atau menghambat infeksi dari virus atau antibodi.
Bahkan Conrado, (2002) menyatakan bahwa asam tersebut dapat menghambat perkembangan virus HIV