Mohon tunggu...
Muhammad Suhud
Muhammad Suhud Mohon Tunggu... -

Lahir di Aceh, 18 Juni 1966, alumni Fakultas Ekonomi, UIA Jakarta. Sejak tahun 1990 bekerja di sebuah NGO Nasional, Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita, saat ini sebagai Manajer Sekretariat dan Koordinator Divisi Audio Visual. Sudah banyak memproduksi video untuk pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Workshop Audio Visual “Video untuk Pemberdayaan Masyarakat”

5 Oktober 2012   10:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:13 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi hari dihari ketiga peserta mengikuti materi teknik editing, dilanjutkan dengan tutorial software editing Adobe Premiere (CS3 untuk angkatan I hingga CS5 untuk angkatan IV), disampaikan oleh Suhendry, Editor yang sudah berpengalaman menyunting video-video dokumenter. Masing-masing tim mempraktekkan langsung materi tersebut, menggunakan hasil shooting yang telah mereka dapatkan di lapangan. Dimulai dengan capture, proses editing, audio dub, finishing, mastering, transcode/encode serta burning ke keping DVD menggunakan Adobe Encore.

Proses editing tersebut dilakukan dalam waktu 26 jam, dimulai dari jam 12.00 dihari ke 3 (umumnya tim begadang hingga dinihari) hingga jam 14.00 dihari ke 4. Walaupun kurang tidur, para peserta sangat menikmati proses ini, demi menghasilkan sebuah film yang baik.

Setelah selesai proses burning, dilakukan screaning hasil produksi peserta, yang disaksikan oleh peserta seluruh peserta, fasilitator, panitia dan staf Asosisi PPSW. Yang bertujuan untuk memberi masukan dan saran-saran perbaikan hasil produksi peserta, dari alur cerita, pengambilan gambar, penyusunan gambar, dll. Berita-berita tentang Pelatihan Audio Visual: Video Shooting dan Editing yang diselenggarakan oleh PPSW bisa dibaca disini.

Beikut adalah Judul video yang diproduksi oleh peserta workshop:

Angkatan I (22-25 Juli 2008), diikuti oleh 10 peserta:


  1. Menjaring Rajungan Demi Rupiah (Edi, Hasan, Adam), pengambilan gambar di Muara Agke, Jakarta Utara
  2. Sampah Membawa Berkah (Ratih, Anwar, Lutfi, Fuad), pengambilan gambar di Pondok Ranggon, Jakarta Timur
  3. Potret Pedagang Kaki Lima (Haryono, Mimin, Very), pengambilan gambar di Ciracas, Jakarta Timur


Angkatan II (11-22 Januari 2010), diikuti oleh 2 peserta:


  1. Sekuen Menjemput Pelanggan (Gunaryo, Hary), pengambilan gambar di Duren Sawit, Jakarta Timur.


Angkatan III (12-15 Oktober 2010), diikuti oleh 9 peserta:


  1. Asa Tak Pernah Padam (Onel, Joko, Vina), pengambilan gambar di Lenteng Agung, Jakarta Selatan
  2. Perempuan Tangguh (Sanusi, Munzil, Darmanto), pengambilan gambar di Tanjung Periuk, Jakarta Utara
  3. I Will Survive (Diding, Joseph dan Yepi), pengambilan gambar di Pesing, Jakarta Barat


Angkatan IV (25-29 April 2011), diikuti oleh 6 peserta:


  1. Jejak Kota Yang Semakin Tua (Julfiadi dan Yanti), lokasi shooting di Kota Tua, Jakarta Barat dan Utara
  2. Wisata Kota Tua (Arifin dan Chia), lokasi shooting di Kota Tua, Jakarta Barat dan Utara
  3. Batavia (Dewi dan Erwanda), lokasi shooting di Kota Tua, Jakarta Barat dan Utara


Video hasil produksi peserta workshop tersebut dapat dilihat disini.

Setelah pemutaran selesai, pemirsa diminta berkomentar tentang video-video tersebut. ”Video yang Asa Tak Pernah Padam sudah cukup mengalir alur ceritanya, dan sudah sangat jelas apa yang ingin disampaikan. Untuk video Perempuan Tangguh ceritanya menarik, namun gambar-gambar kurang fokus. Sedangkan video I Will Survive tidak fokus pada tokoh tertentu sehingga kurang dimengerti pesan yang akan disampaikan” demikian kata Endang Sulfiana, Direktur PPSW Sumatra.

Museptryena dari PPSW sharing tentang pengalamannya menggunakan video sebagai media pemberdayaan dan bahan sosialisasi untuk masyarakat. ”Melalui video kita lebih mudah menyampaikan pesan kepada masyarakat. Karena video tidak hanya punya suara tapi ada visualisasinya. Dalam pelatihan atau workshop video juga bisa dijadikan sebagai bahan studi kasus, yang akan didiskusikan oleh peserta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun