Mohon tunggu...
Euis Novianti
Euis Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life Must Goes On

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030016

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kamu Merasa Salah Jurusan? Atau Cuma Culture Shock Aja? Simak Kiat-kiat Menghadapinya!

11 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 11 Maret 2021   19:43 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : liputan6.com

Hallo everyone !!

Pernah gak kalian merasa salah mengambil jurusan? Atau kalian menyaksikan teman kalian kesulitan dan merasa salah jurusan? Sebenarnya kenapa sih hal itu bisa terjadi? Kenapa udah tau salah kok masih di ambil?

Baiklah, saya akan menguraikan sedikit pendapat saya tentang kiat-kiat untuk orang yang merasa salah dalam mengambil jurusan dan cara-cara menentukan jurusan ala saya.

Berbicara mengenai salah mengambil jurusan, jujur saja saya juga merasa salah mengambil jurusan pada awalnya. Semua yang saya kerjakan saya merasa sangat tidak cocok dengan apa yang ada pada diri saya. Saya merasa orang paling bodoh yang ada di jurusan saya.

Tetapi setelah saya menyadari bebarapa hal, saya merasa saya bukanlah salah dalam mengambil jurusan. Saya hanya merasa culture shock aja dengan jurusan yang saya ambil. Kenapa demikian? Karena apa yang saya ambil tidak sesuai dengan minat yang saya tekini selama di SMA.

Kesusahan? Tentu saja. Tetapi mungkin setelah kalian membaca tulisan saya ini, beban kalian akan sedikit berkurang.

Lantas apa sih culture shock itu? Culture Shock itu merupakan fenomena untuk menggambarkan respon yang mendalam dan negative dari depresi, feustasi, dan disorentiasi yang dialami oleh individu-individu dalam lingkup budaya baru ( Obreg, dalam Dayakisni, 2012:265).

Hemm... gimana paham gak? Oke saya perjelas ya. Culture shock ialah keadaan dimana seseorang merasa tidak siap menerima kebudayaan/keadaan baru yang sifatnya asing yang datang secara tiba-tiba.

Jadi apakah kalian salah jurusan atau cuma culture shock aja?

Lihat baik-baik diri kalian, pertimbangkan apakah kalian pernah merasa enjoy gak dengan jurusan kalian? Kalau kalian pernah merasa enjoy walaupun cuma sehari saja saya pastikan kalian hanya culture shock aja, bukan salah jurusan.

Kenapa bisa terjadi? Begini ya, ketika kalian memutuskan mengambil jurusan kalian sekarang pasti banyak sekali hal yang kalian pertimbangkan. Dari mulai prosepk kerja jurusan kalian, passing grade jurusan kalian atau hal lain yang berhubungan. Tetapi ada juga yang bahkan tidak mempertimbangkan hal itu. atau mungkin dari kalian malah mengambil jurusan berdasarkan kemauan orang tua kalian?

Jika kalian mengambil jurusan kuliah dengan setengah hati, maka kemungkinan terbesar adalah kalian merasa salah jurusan akibatnya kalian tidak maksimal dalam menjalankan perkuliahan kalian.

Lalu bagaimana jika saya sudah terlanjur salah dalam mengambil jurusan? Tenang dulu ya. Kalian jangan sampai mudah lelah lantas memutuskan untuk pindah jurusan.

Dalam buku " So Good They Can't Ignore You " di ceritakan ada seorang desiner logo yang bernama Joe Duffy. Joe Duffy ini merupakan seseorang yang bekerjad dibidang advertising. Tetapi sebenarnya passion dia bukanlah disana, dia adalah seseorang yang mencintai dunia seni.

Dia tidak lantas meninggalkan pekerjaan yang dia tekuni hanya karena dia merasa salah dalam mengambil pekerjaan. Dia malah menekuni pekerjaannya dan mengasah kemampuaan dan kreativitas dia semaksimal mungkin. Akhirnya dia dibuatkan anak perusahaan oleh perusahaannya karena kemampuan yang dia miliki.

Dampak yang dia berikan bagi perusahaanya diantaranya dia adalah orang yang menciptakan logo yang bahkan sudah familiar di telinga kita. Yakni sebagai contoh adalah Coca Colla dan Sony.

Dan akhirnya, karena dia memiliki keinginan mempunyai control atas apa yang dia kerjakan, dia membuat sendiri perusahaan design logo sendiri.

Gimana? Masih belum terinsfirasi?

Saya contohkan lagi. Suatu ketika, kalian memiliki keinginan untuk menjadi seorang diplomat. Tetapi bukannya masuk jurusan Hubungan Internasional kalian malah masuk ke jurusan Sastra Inggris misalnya.

Daripada kalian pindah jurusan, mending kalian manfaatin saja jurusan yang sudah kalian ambil untuk meningkatkan skill Bahasa Inggris kalian, atau coba kalian belajar Bahasa asing lainnya.

Nah dua kemampuan ini merupakan carier capital yang baik loh buat kalian menjadi seorang diplomat. Bahakan ada loh diplomat yang mana dia lulusan jurusan Sastra Inggris asalnya. Contohnya adalah M. Wahid Supriyadi yang mana dia menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia dan dia merupakan lulusan Sastra Inggris Universitas Gadjah mada. Atau nih mba Melati Sosrowidjojo lulusan Sastra Inggris Universitas Indonesia yang mana dia menjadi diplomat untuk ASEAN.

Gimana masih mau pindah jurusan?

Sebenarnya ketika kita merasa salah jurusan, malah akan membawa kita menemukan orang-orang dan pengalaman baru yang bahkan akan lebih berguna untuk kita di masa yang akan datang.

Pelajarilah banyak hal ketika kalian memutuskan sesuatu. Jangan mudah menyerah dan berputus asa. Karena boleh jadi apa yang kalian rasa tidak berguna sekarang adalah sesuatu yang paling kalian butuhkan di masa depan.

Lantas bagaimana kiat-kiat menentukan jurusan supaya tidak salah dalam mengambil jurusan?

Prinsipnya gini, ketika kalian melakukan sesuatu sesuai dengan passion kalian, kalian akan merasa senang dan tidak keberatan dalam menjalaninya. Oleh karena itu ketika kalian hendak mengambil jurusan lihatlah jurusan apa yang sesuai dengan passion kalian.

Hal lain yang perlu kalian perhatikan adalah cari jurusan apa yang akan menambah motivasi kamu dalam belajar. Pikirkan ketika nanti kalian mengambil jurusan tersebut apakah kalian akan enjoy dengan jurusan tersebut atau malah sebaliknya.

Carilah motivasi diri kalian yang akan memberikan fower yang luar biasa buat kalian. Untuk menemukan apa yang kalian suka kalian bisa mengikuti test-test minat dan bakat atau melakukan konsp ikigai.

Ikigai ini merupakan istilah Jepang yang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan. Ikigai ini sering digunakan oleh seseorang untuk lebih memahami dirinya masing-masing.

Jadi bagaimana? Masih merasa salah jurusan? Atau kalian cuma culture shock aja?

Semangat semuanya !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun