Mohon tunggu...
Euis Novianti
Euis Novianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life Must Goes On

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030016

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kamu Merasa Salah Jurusan? Atau Cuma Culture Shock Aja? Simak Kiat-kiat Menghadapinya!

11 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 11 Maret 2021   19:43 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa bisa terjadi? Begini ya, ketika kalian memutuskan mengambil jurusan kalian sekarang pasti banyak sekali hal yang kalian pertimbangkan. Dari mulai prosepk kerja jurusan kalian, passing grade jurusan kalian atau hal lain yang berhubungan. Tetapi ada juga yang bahkan tidak mempertimbangkan hal itu. atau mungkin dari kalian malah mengambil jurusan berdasarkan kemauan orang tua kalian?

Jika kalian mengambil jurusan kuliah dengan setengah hati, maka kemungkinan terbesar adalah kalian merasa salah jurusan akibatnya kalian tidak maksimal dalam menjalankan perkuliahan kalian.

Lalu bagaimana jika saya sudah terlanjur salah dalam mengambil jurusan? Tenang dulu ya. Kalian jangan sampai mudah lelah lantas memutuskan untuk pindah jurusan.

Dalam buku " So Good They Can't Ignore You " di ceritakan ada seorang desiner logo yang bernama Joe Duffy. Joe Duffy ini merupakan seseorang yang bekerjad dibidang advertising. Tetapi sebenarnya passion dia bukanlah disana, dia adalah seseorang yang mencintai dunia seni.

Dia tidak lantas meninggalkan pekerjaan yang dia tekuni hanya karena dia merasa salah dalam mengambil pekerjaan. Dia malah menekuni pekerjaannya dan mengasah kemampuaan dan kreativitas dia semaksimal mungkin. Akhirnya dia dibuatkan anak perusahaan oleh perusahaannya karena kemampuan yang dia miliki.

Dampak yang dia berikan bagi perusahaanya diantaranya dia adalah orang yang menciptakan logo yang bahkan sudah familiar di telinga kita. Yakni sebagai contoh adalah Coca Colla dan Sony.

Dan akhirnya, karena dia memiliki keinginan mempunyai control atas apa yang dia kerjakan, dia membuat sendiri perusahaan design logo sendiri.

Gimana? Masih belum terinsfirasi?

Saya contohkan lagi. Suatu ketika, kalian memiliki keinginan untuk menjadi seorang diplomat. Tetapi bukannya masuk jurusan Hubungan Internasional kalian malah masuk ke jurusan Sastra Inggris misalnya.

Daripada kalian pindah jurusan, mending kalian manfaatin saja jurusan yang sudah kalian ambil untuk meningkatkan skill Bahasa Inggris kalian, atau coba kalian belajar Bahasa asing lainnya.

Nah dua kemampuan ini merupakan carier capital yang baik loh buat kalian menjadi seorang diplomat. Bahakan ada loh diplomat yang mana dia lulusan jurusan Sastra Inggris asalnya. Contohnya adalah M. Wahid Supriyadi yang mana dia menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia dan dia merupakan lulusan Sastra Inggris Universitas Gadjah mada. Atau nih mba Melati Sosrowidjojo lulusan Sastra Inggris Universitas Indonesia yang mana dia menjadi diplomat untuk ASEAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun